GARUT – Warga Cibugel, Kabupaten Sumedang, banyak yang menjadi tukang ojek angkut kayu di Desa Mejasari, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut.
Upah dari ojek angkut kayu atau yang lebih dikenal sebagai ojek palang itu lumayan besar. Bahkan penghasilan sebulannya mengalahkan gaji PNS.
Namun demikian, risiko yang dihadapinya pun tak terbayangkan. Bisa-bisa nyawa pun jadi taruhannya.
Baca Juga:Begini Sosok Presiden Jokowi di Mata Mensesneg PratiknoGibran Tinjau Uji Coba Menu Makan Gratis di Sekolah, Segini Biaya per Porsinya
Karena mereka mengangkut kayu dari perbukitan di Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk. Banyak jurang dalam yang harus mereka lalui ketika mengangkut kayu tersebut.
” Saya mendapat upah mengangkut potongan kayu jati sehari Rp 350.000,- Potongan kayu jati sekali angkut di atas 2 kwintal. Jalan yang dilintasi ojek palang jalan setapak dari atas bukit. Bila turun hujan, ban motor dililit rantai agar tak selip,” kata Iwan (36) tukang ojek palang (angkut kayu) dari Cibugel, Rabu (9/10).
Iwan mengaku, dalam satu bulan penghasilannya itu bisa mencapai Rp10 juta lebih.
Kendati risikonya besar kata Iwan, jika ditekuni dengan baik, profesi ini bisa sangat menjanjikan.
Ia pun mengaku sudah terbiasa melintasi medan yang ekstrem, dimana jalan yang dilalui adalah jalan setapak, curam, terjal bahkan jika hujan juga licin.
Belum lagi mengingat beban yang dibawanya juga tak ringan. Bisa ratusan kilogram dalam satu kali angkut.
Oleh karena itu, diperlukan teknik khusus dalam mengakut kayu di atas perbukitan dengan sepeda motor.
Baca Juga:Sambangi Petani di Kaki Gunung Papandayan, Helmi Budiman Siap Perjuangkan Aspirasi Untuk PertanianAbdusy Syakur Kunjungi Pasar Wisata Samarang, Terima Keluhan Pedagang Terkait Lantai 2
Iwan pun mengaku sudah 7 tahunan melakoni pekerjaan sebagai ojek angkut kayu seperti ini.(pepen)