Lebih lanjut, Agustine menyoroti perlunya memperluas pengakuan hukum terhadap perjanjian jasa konstruksi di luar ketentuan KUHPerdata. Ia berharap bahwa perjanjian jasa konstruksi dapat diakui sebagai perjanjian umum dalam hukum nasional, sehingga memberikan landasan hukum yang lebih solid bagi pihak-pihak yang terlibat.
Di luar suasana akademis, sidang terbuka ini juga dipenuhi dengan suasana haru. Dukungan dari keluarga, rekan sejawat, serta masyarakat luas sangat terasa. Lebih dari 128 karangan bunga memenuhi area sidang sebagai bentuk ucapan selamat atas pencapaian Agustine.
Kehadiran para tokoh masyarakat, notaris, pejabat lelang, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintahan dan swasta menjadi bukti betapa pentingnya isu yang diangkat oleh Agustine. Mereka tak hanya hadir untuk memberi dukungan moral, tetapi juga sebagai saksi atas pencapaian akademis yang diraih dengan kerja keras.
Baca Juga:Kompolnas Gelar Seminar Deradikalisasi di Pesantren Darussalam KersamanahProgram Madani Care Stunting dari PNM Perkuat Upaya Penurunan Stunting di Garut
Dalam akhir sidangnya, Agustine dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, meraih IPK 3,86, dan resmi menjadi Doktor Ilmu Hukum ke-107 di Pascasarjana Universitas Pasundan.
Bagi Agustine, gelar doktor ini bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan sebuah langkah nyata untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan hukum di Indonesia. Sebagai seorang praktisi hukum yang juga mendalami dunia akademik, ia berharap bahwa penelitiannya dapat memberikan dampak positif, khususnya dalam memperkuat kepastian hukum dalam sektor konstruksi.
“Saya ingin apa yang saya capai ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Hukum yang jelas dan kuat akan membantu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan minim risiko,” ujar Agustine.
Tak hanya itu, Agustine juga berambisi menjadi teladan bagi generasi muda, termasuk anak-anaknya, agar mereka terus berjuang dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi. “Pendidikan adalah investasi terbaik. Saya berharap, semakin banyak masyarakat yang berpendidikan tinggi akan melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas di masa depan,” ungkapnya.
Sebagai lulusan Unpas, Agustine merasa sangat bangga dengan almamaternya. Loyalitasnya terhadap universitas ini tak perlu diragukan lagi, mengingat ia juga sedang menempuh program Magister Kebijakan Publik di tempat yang sama. (*)