GARUT – Ratusan sopi Angkot dan Sopir Elf yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) mendatangi gedung DPRD Garut guna melakukan audiensi untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Diantara tuntutan mereka yaitu meminta aksi premanisme dan travel gelap diebrantas, karena hal itu sangat merugikan sopir angkutan.
Sebelum mendatangi gedung DPRD Garut, mereka melakukan orasi di depan kantor bupati. Namun sayang, PJ Bupati Garut, Barnas Adjidin, justru malah tidak hadir menemui mereka.
Lantas hal tersebut memicu kemarahan para peserta aksi demo, bahkan salah satu perwakilan aksi saat orasinya menyampaikan bahwa Barnas Adjidin lebih baik pulang ke Bandung.
Baca Juga:Mendukung Ekonomi Lokal, Helmi Budiman Ajak Masyarakat Berbelanja di Pasar TradisionalStatus Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Garut Sudah Berakhir, Bantuan Rehab Rumah Tengah Diproses
“PJ kalau tidak mau menemui kita pulang saja ke Bandung. Kami hadir dari selatan, dari utara, dari seluruh Garut, apa bapak tidak mau menemui kami? Usir usir PJ Bupati, usir PJ Bupati sekarang juga. Pulang saja ke Bandung,” teriak salah satu perwakilan aksi.
Tak berselang lama, akhirnya para sopir tersebut diizinkan untuk melakukan audiensi di gedung DPRD dan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah, Nurdin Yana dan anggota DPRD dari komisi II.
Ketua Organda Garut, Yudi Nurcahyadi, dalam audiensinya menyampaikan beberapa tuntutan yang paling krusial yakni masalah premanisme, travel gelap dan odong-odong.
” Yang krusial itu penindakan premanisme, odong-odong dan travel gelap, saya harap ada satgas khusus untuk melakulakan penindakan ini, karena mereka sangat meresahkan. Meskipun hari ini mereka ditangkap, besoknya keluar dan meresahkan lagi,” ujarnya.
“Selain itu penertiban anak jalanan, pembiayaan murah untuk pengusaha angkutan umum, dan pembuatan BPJS untuk para sopir angkutan,” sambungnya.
Yudi sangat berharap, Pemda Garut bisa melakukan penindakan rutin minimal satu bulan sekali khususnya untuk memberantas premanisme karena sangat meresahkan sopir.
“Saya harap ada penindakan rutin dari pemda terhadap hal-hal yang melanggar seperti odong-odong, travel gelap, khususnya premanisme,” ujarnya.
Baca Juga:Pahami Akibat Tidak Membayar Tagihan Listrik Tepat Waktu, Wajib Catat!Dirtek PDAM Garut Gelar Rapat Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Selain itu, Yudi juga berharap Pemda Garut bisa menyiapkan satgas khusus untuk menindak hal tersebut.
“Harapan kami tolong bikin satgas khusus untuk menindak hal-hal tadi, minimal satu bulan sekali. Kalau dibiarkan akan menimbulkan banyak konflik atau perkelahian,”ungkapnya.