BANDUNG – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat Ahmad Syaikhu melakukan dialog dengan sopir angkota ketika berkunjung ke Antapani, Kota Bandung, Selasa (1/10).
Ahmad Syaikhu berdialog dengan para sopir angkot yang tergabung dalam Paguyuban Interaksi Antar Supir Angkot (Pintas). Dalam momen ini mereka juga sempat ngabubur bersama.
Kunjungan cagub yang berpasangan dengan Ilham Habibie itu juga ditemani sejumlah tokoh. Termasuk Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu.
Baca Juga:Pelaku Curas di Garut, Awalnya Izin ke Toilet, Lalu Memukul Nenek-nenek dari BelakangPimpinan DPRD Garut Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Ketika dialog itu, sejumlah sopir angkota sempat mengutarakan keluhannya. Tentunya terkait aktifitas sopir angkot.
Teten misalnya, ia mengeluhkan perihal peremajaan angkot yang cukup membebani sopir maupun pengusaha angkot. “Biaya peremajaan cukup berat kalau dibebani untuk sopir,” cetus sopir angkot trayek Caringin Sadang Serang itu.
Sopir lain Dede Wawan menambahkan, para sopir angkot juga ingin dipermudah dalam pembayaran pajak maupun KIR kendaraan. Termasuk mekanisme pembelian BBM yang tidak perlu dipersulit dengan harus scan barcode.
Selain itu, para sopir juga menyampaikan persaingan bisnis, yaitu hadirnya angkutan online yang cukup banyak menggerus pasar para supir angkot.
Berkaitan dengan itu, Syaikhu mengatakan bahwa masalah yang disampaikan para pelaku usaha dan sopir angkot itu perlu jadi perhatian serius. Salah satu solusi yang bisa diupayakan adalah akses kredit bagi sopir angkot untuk kebutuhan peremajaan.
“Provinsi kan punya bank daerah, bisa diupayakan akses kredit bagi pelaku usaha di bidang transportasi,” jelasnya.
Menurut Syaikhu, pemerintah daerah baik kota maupun provinsi perlu hadir dalam setiap masalah masyarakat. Itu untuk menghadirkan win – win solusi dalam setiap masalah.
Baca Juga:Jaga Pertumbuhan Ekonomi, BI Minta Masyarakat Banyak BelanjaBey Machmudin: Akurasi DPT Kunci Pilgub Jabar Berkualitas
Sementara itu, Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu menambahkan, salah satu terobosan yang ingin dihadirkan bagi para sopir angkot di Kota Bandung adalah dengan melibatkan mereka menjadi moda transportasi antar jemput sekolah. “Jadi antar jemput untuk anak sekolah baik SD maupun SMP,” tuturnya.
Menurut Haru, dalam penataan kebijakan khususnya transportasi, jangan sampai mengorbankan masyarakat. Karena itu para sopir angkot maupun pelaku usaha angkot patut dilibatkan.