Setelah sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi penanganan kebakaran. Dalam simulasi ini, para peserta diajak untuk menghadapi skenario kebakaran yang dirancang menyerupai kondisi sebenarnya, termasuk situasi kebakaran akibat kebocoran gas yang sering kali terjadi di dapur.
Dengan bimbingan langsung dari petugas Damkar, peserta dilatih untuk memadamkan api dengan cepat dan aman menggunakan APAR serta alat pemadam lainnya.
Proses simulasi ini berjalan lancar dan berhasil memperlihatkan keterampilan peserta dalam merespons kebakaran. Mereka belajar mengatasi rasa panik dan bertindak sesuai prosedur keselamatan yang sudah diajarkan. Para peserta juga ditunjukkan teknik-teknik penyelamatan diri dan evakuasi, yang sangat penting untuk diterapkan di lingkungan Rutan yang padat.
Baca Juga:Ahmad Syaikhu Bikin Pedagang Jamu di Purwakarta BahagiaLSI Sebut Pasangan Calon 01 Masih Unggul agak Jauh di Pilkada Garut 2024
Fahmi mengapresiasi antusiasme dan keseriusan petugas serta warga binaan dalam mengikuti simulasi ini.
“Kami bangga melihat bagaimana peserta dengan sigap menjalankan instruksi dan memperlihatkan kemampuannya dalam situasi darurat. Ini menjadi bukti bahwa sosialisasi dan simulasi yang kami laksanakan benar-benar memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan,” ujarnya.
Fahmi berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut demi menciptakan lingkungan yang aman dan sigap dalam menghadapi potensi bahaya, terutama kebakaran.
“Dengan pelatihan dan kesiapan yang baik, kami yakin setiap petugas dan warga binaan dapat lebih tanggap dalam mengantisipasi serta menanggulangi kebakaran, sehingga keamanan di Rutan dapat terjaga dengan optimal,” ungkapnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara peserta dan tim Damkar. Para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya lebih dalam tentang prosedur keselamatan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam menghadapi situasi kebakaran yang lebih kompleks. Pertanyaan yang diajukan berkisar dari penggunaan APAR hingga teknik evakuasi yang efektif di area yang terbatas seperti Rutan.
Menurut salah satu petugas Damkar yang memimpin sesi tersebut, respons dan antusiasme peserta dalam tanya jawab menunjukkan keseriusan mereka dalam memahami materi yang diberikan.
“Kesiapsiagaan adalah hal yang mutlak, dan kami melihat bahwa para petugas Rutan serta warga binaan sangat memahami pentingnya ini. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk menjaga kesiapan menghadapi segala potensi bencana,” katanya. (*)