BRAGA – Workshop bertajuk Bandung Inspiring Music sukses menarik animo masyarakat Kota Bandung, Jumat 27 September 2024. Peserta yang hadir dari berbagai golongan. Baik tua maupun muda memenuhi deretan kursi yang tersedia di D’Majestic, Braga.
Event yang diprakarsai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung, itu menghadirkan musisi-musisi ternama. Sebut saja Dany Java Jive dan Ferry Curtis. Dua musisi yang sudah malang melintang di blantika musik tanah air.
Turut dihadirkan pula musisi-musisi muda. Yakni, grup band Crossroads, duo Estauri, Sarah Saputri dan Nissan Fortz. Tak hanya menyampaikan pengalaman dan perjuangan dalam bermusik, para musisi muda itu juga unjuk kebolehan mengolah vokal maupun bermusik.
Baca Juga:Sowan ke Tokoh Ulama Cianjur, Ahmad Syaikhu Dapat Doa dan Dukungan Menang Pilgub Jabar 2024Senam Bareng Ahmad Syaikhu, Emak-emak Cianjur Suarakan Dukungan untuk Pasangan ASIH
Tak ayal, suasana workshop begitu mencair. Dialog antara pengisi acara dan peserta pun terjalin dengan apik. Menariknya, peserta yang beruntung mendapatkan hadiah yang berikan langsung oleh narasumber.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Arief Syaifudin mengatakan, regenerasi musisi di Kota Bandung sangat banyak. Sehingga, kegiatan tersebut, diharapkan memberikan informasi tentang bermusik kepada para pemula. Terlebih, peserta yang hadir didominasi kalangan gen Z.
“Kita menghadirkan narasumber musisi hebat dari masa ke masa. Sehingga peserta yang hadir bisa melihat, bagaimana menjadi seorang musisi yang profesional. Artinya bahwa bermusik perlu semangat meningkatkan kualitas,” ujar Kadis.
Sementara itu, Ferry Curtis, yang dikenal sebagai musisi balada, berharap workshop Bandung Inspiring Music, memberikan warna dan inspirasi bagi para pemula. Sehingga, bagi yang baru dalam bermusik, bisa memahami tahap demi tahap dalam bermusik.
“Jadi bermusik tidak hanya membayangkan asyiknya saja, tapi bagaimana para pemula ini, mengetahui tahapan belajarnya, mengelolanya. Kenapa karya ini diciptakan. Bagaimana prosesnya. Apa ide yang disampaikan kepada publik,” beber Ferry.
Bagi Ferry, menjadi musisi harus mempertanggungjawabkan karyanya. Begitu juga terhadap dampak masyarakatnya. “Untuk itu, kita juga harus mulai mengkurasi diri, bahwa oh karya ini bagus juga untuk publik. Oh ini, kira-kira baik untuk publik,” jelas Ferry.
Pegiat literasi nasional ini pun berharap, anak muda yang akan bergelut di bidang musik, jadilah musisi yang literat. “Artinya, ketika dia berkarya, dipikirkan betul cara menulis liriknya, memahami budayanya, memahami sastranya, memahami akar apa yang kita sampaikan,” beber lelaki yang dikenal di kalangan pegiat literasi melalui karya lagu “Mari Membaca” tersebut.