GARUT – Kejaksaan Negeri Garut, Rabu (25/9) menggelar kegiatan ‘Jaksa Menyapa’ yang dihadiri puluhan mahasiswa perwakilan sejumlah kampus. Kegiatan dilaksanakan sebagai upaya memberikan pemahaman agar bijak dalam bermedia sosial, khsuusnya kaitan isu hukum.
Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Helena Oktavianne mengatakan bahwa memilah informasi penting dilakukan, apalagi yang berpotensi hoaks. Oleh karenanya saat menerima berita harus dipastikan bahwa yang diterima bukanlah hoaks.
“Kita harus berhati-hati menerima informasi sehingga kita tidak mudah tertipu oleh informasi yang salah,” ujar Helena.
Baca Juga:BPKH Naikan Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu Menjadi Rp4,4 Triliun di 2025Menguak Pesan Visual dari Pose Foto Kampanye Calon Kepala Daerah
Ia menjelaskan bahwa Kejari Garut secara khusus mengundang para mahasiswa untuk berinteraksi langsung dan memperoleh wawasan baru terkait aspek-aspek hukum yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Menurutnya, ini adalah bagian dari program Kejaksaan dalam menjalankan instruksi Jaksa Agung untuk mendekatkan para jaksa dengan masyarakat melalui kegiatan edukatif.
“Kejaksaan wajib hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya dengan menyampaikan pesan bahwa ‘no viral, no education’. Artinya, jika tidak diviralkan, maka pesan edukasi tersebut tidak tersampaikan. Dengan viral, kita juga mengedukasi,” jelasnya.
Ia berharap agar mahasiswa yang hadir dalam acara ini mampu menyerap ilmu hukum yang disampaikan dan membagikannya kepada teman-teman serta masyarakat di sekitar mereka. “Saya berharap mahasiswa dapat menyebarluaskan pemahaman yang diperoleh kepada lingkungan mereka, sehingga manfaatnya bisa meluas,” tambah Helena.
Helena juga mengungkapkan rencana untuk melibatkan lebih banyak pihak dalam kegiatan serupa, seperti media lokal dan LSM, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di Garut.
“Saya ingin mengajak media, LSM, dan berbagai pihak lain untuk berdialog dan mencari tahu apa yang bisa kita lakukan bersama untuk membuat Garut lebih maju,” katanya.
Salah satu peserta yang hadir, Tanisa Putri menyatakan bahwa acara tersebut memberikan banyak wawasan baru, terutama dalam penggunaan media sosial.
“Acara ini membuka pikiran saya agar lebih bijak dalam bertindak, mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, serta memahami konsekuensi dari setiap tindakan, terutama di era media sosial seperti sekarang,” kata Tanisa. (*)