GARUT – Jumlah bangunan rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut semakin bertambah banyak.
Camat Pasirwangi Bambang Rudijanto mengatakan, pihaknya sudah merekap data dari seluruh desa sampai jam 00. 40 wib Kamis dini hari (19/9).
Untuk rumah rusak kata Bambang, jumlahnya mencapai 1.152 unit, sekolah rusak 14 unit dan tempat ibadah rusak 22 unit.
Baca Juga:SPS Gelar Dialog Mewujudkan Pers Sehat, Pers Berkualitas, Pemerintah Harus Berikan DukunganHelmi-Yudi Utarakan Janjinya, Siap Membangun Pendopo Garut Selatan
Jumlah ini kata Bambang merupakan total dari rusak berat, sedang dan ringan.
Pihaknya sendiri tidak bisa menentukan mana kategori rusak berat, sedang dan ringan, karena hal itu kewenangan Dinas teknis yaitu Disperkim dan PUPR.
Dari 12 desa yang terdampak gempa ini kata Bambang, ada dua desa yang paling berat, yaitu Desa Padaawas dan Barusari.
Adapun untuk korban jiwa sampai sekarang ini belum ditemukan, sementara untuk korban luka ringan ada beberapa orang. Diantaranya ada yang harus dijahit.
Pihaknya juga sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan BNPB, BPBD Provinsi dan kabupaten kaitan penanganan gempa ini.
Dari rakor tersebut, disimpulkan bahwa penangan prioritas saat ini adalah evakuasi korban terlebih dahulu.
Oleh karena itu, semua korban diimbau untuk mengungsi, baik secara mandiri atau di posko pengungsian yang sudah disediakan.
Baca Juga:Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Keselamatan Warga yang UtamaPemdaprov Jabar Gerak Cepat Tangani Dampak Gempa di Bandung dan Garut
Anggota DPRD Garut Fraksi PDIP, Yudha Puja Turnawan mengatakan, pihaknya akan segera membahas APBD perubahan 2024. Diharapkan dari pembahasan tersebut ada penambahan untuk belanja tak terduga (BTT).
Yudha menekankan pentingnya penambahan BTT untuk penanganan korban gempa dan musibah lainnya di Garut.
Ia tidak berharap BTT justru berkurang di perubahan APBD ini. Oleh sebab itu Fraksi PDIP akan berjuang untuk itu.(fer)