GARUT – Universitas Bhakti Kencana (UBK) terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul.
Dalam program yang melibatkan wilayah RW 01-06 ini, UBK bekerja sama dengan Kelurahan Sukajaya menggelar rangkaian kegiatan sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diikuti oleh mahasiswa kelompok 2.
Program KKN Tematik yang dipimpin oleh Lina Marlina, S.ST., M.Keb., bersama enam dosen pembimbing lainnya ini mengangkat tema “Cegah Stunting Melalui Gizi Seimbang untuk Ciptakan Generasi Sehat Berkualitas”.
Baca Juga:Rutan Garut Kerjasama dengan Puskesmas Siliwangi untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan WBLiving Law Diterapkan dalam KUHP Baru sebagai Upaya Penguatan P5HAM
Sebanyak 19 mahasiswa dari berbagai jurusan turut ambil bagian dalam program yang digelar setelah dilakukan survei awal yang mengungkap adanya kasus stunting di wilayah tersebut.
Ketua Kelompok 2 KKN Tematik, Emir Fathurrahman, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk langsung menyasar masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu dengan balita, serta kader kesehatan di RW 01-06.
“Kami fokus pada enam kegiatan utama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pentingnya gizi seimbang dalam pencegahan stunting,” ujar Emir.
Kegiatan pertama berlangsung pada 16 Agustus 2024, dimana mahasiswa KKN Tematik bersama warga RW 04 menggelar kerja bakti yang meliputi pembersihan lingkungan, jalanan, selokan, dan lapangan.
“Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan salah satu upaya pencegahan stunting. Dengan kerja bakti ini, kami ingin membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” tambah Emir.
Pada 21 Agustus 2024, kelompok KKN Tematik melanjutkan kegiatan dengan memberikan penyuluhan di SDN 4 Sukajaya. Anak-anak kelas 4 diajarkan tentang kebersihan gigi, mulut, dan cara mencuci tangan yang benar. Edukasi ini disambut dengan antusias oleh para siswa, yang aktif berpartisipasi selama kegiatan.
Selain itu, pada 23-24 Agustus 2024, digelar penyuluhan stunting di RW 01 dan RW 06. Penyuluhan ini mencakup penjelasan komprehensif tentang stunting, mulai dari definisi, penyebab, hingga cara pencegahannya.
Baca Juga:Pastikan Pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2023, Ditjen HAM Pantau Pemulihan Hak Korban 1965/1966 di SultengAnugerah Jurnalistik 2024, Angkat Kisah BPKH Tujuh Tahun Menjaga Amanah
“Melalui penyuluhan ini, kami ingin memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat tentang stunting, sehingga mereka bisa melakukan pencegahan sejak dini,” jelas Emir.
Kegiatan posyandu di RW 01-06 pada 2-6 September 2024 juga menjadi bagian dari program KKN Tematik ini.