“Kami menyambut baik BTPN Syariah. Upaya BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi turut membantu meringankan beban kami dalam mengentaskan kemiskinan. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya dan pandai dalam mengelola keuangan, salah satunya seperti Ibu Ida,” tutur Rena.
Ia menilai pendampingan BTPN Syariah sudah tepat karena dilakukan dengan kumpulan setiap dua minggu sekali. Menurutnya, BTPN Syariah kumpulan tersebut dapat saling memotivasi satu nasabah dengan nasabah lainnya untuk terus tumbuh.
“Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya. Cara BTPN Syariah ini luar biasa,” ujar Rena.
Baca Juga:Melalui Pendampingan BTPN Syariah, Ida Menjadi Berdaya Bangun Usaha Cuanki & Berdampak Bagi Orang LainKanwil Kemenkumham Jabar Raih Penghargaan sebagai Pengelola JDIHN Terbaik III
Tak hanya itu, kemudahan yang diberikan BTPN Syariah untuk ibu-ibu dalam mendapatkan pembiayaan modal usaha membantu masyarakat segmen masyarakat inklusi di Kab. Garut untuk lebih berdaya dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
“Persyaratan yang diberikan oleh BTPN Syariah tidak rumit. Dengan demikian, kehadiran BTPN Syariah memberikan solusi bagi masyarakat inklusi,” jelas Rena.
Ia pun mengimbau warga Garut untuk lebih rajin hadir di kumpulan dan membayar angsuran tepat waktu. Rena juga berharap lebih banyak lagi warga di Garut yang mendapatkan pendampingan dan pelayanan langsung dari BTPN Syariah.
“Alhamdulillah BTPN Syariah sebagai bank resmi sudah masuk ke wilayah Kecamatan Garut Kota. Semoga bisa lebih banyak lagi warga yang menjadi nasabah dan mendapatkan pendampingan dari BTPN Syariah,” jelas Rena.
Corporate & Marketing Communication Head Ainul Yaqin mengatakan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Di sini, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Bahwa yang terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tentunya semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan. Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah,” jelas Ainul.