GARUT – Marshall Intana, pria berusia 33 tahun Warga Desa langensari, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, diduga menjadi korban pengeroyokan. Marshall diduga dikeroyok oleh sejumlah orang lantaran dikira pencuri. Padahal yang sebetulnya, dia mengalami gangguan mental.
Revi, adik dari Marshall menjelaskan, kondisi Marshall mengalami luka lebam akibat pukulan di sejumlah wajah dan bagian tubuh lainnya.
Marshall sendiri diketahui keluar dari rumah pada hari Rabu malam 14 Agustus 2024 sekitar jam 19.00 wib. Ia keluar menggunakan sepeda motornya dan sempat istirahat di dekat Yomart kawasan Hampor, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul.
Baca Juga:bank bjb Luncurkan Kredit Digital bjb KGB Pisan untuk ASN: Solusi Praktis dan InovatifAnindya Bakrie Ngobrol Panjang Lebar di Podcast Dahlan Iskan Soal Posisinya Sebagai CdM di Olimpiade 2024
Karena mengalami gangguan mental, Marshall memang sering melamun. Oleh karena itulah di kawasan Hampor itu dia disangka oleh warga setempat hendak melakukan aksi jahat. Lalu dia pun mengalami tindak kekerasan.
“Kakak dengan sedikit latar belakang, sedang istirahat diam di depan jalan rumah warga kemudian diintrogasi hingga kemudian dipaksa dan berakhir dengan pengeroyokan yang menyebabkan memar di bagian wajah, gigi depan rusak dan tangan sakit,” ujar Revi.
Setelah itu Marshall pun diserahkan ke Polsek Tarogong Kidul dan diantarkan pulang oleh polisi ke rumahnya.
Revi sangat menyesalkan tindakan main hakim sendiri seperti ini. ” Padahal sebelum mengetahui bagaimana kejelasannya tanya dulu baik-baik jangan langsung menuduh apalagi tidak ada bukti bahwa kakak saya mencuri. Bahkan sampai main hakim sendiri seperti ini,” ujar Revi.
Dan yang mirisnya lagi, Revi mengutuk keras, karena handphone milik kakaknya itu juga raib entah kemana. Diduga ada yang memanfaatkan situasi mengambil handphone milik kakaknya itu.
Revi justru merasa aneh, karena kesannya maling teriak maling. Kenapa menuduh orang lain maling namun justru mereka yang mencuri barang orang lain.
” Korban sempat diintrogasi sama warga dengan cara mengambil HP korban namun HP korban sampai sekarang tidak kembali. Akhirnya korban diserahkan ke Polsek Tarogong Kidul dengan keadaan babak belur dan hp belum kembali,” ujar Revi.
Baca Juga:Pemdes Cibiuk Kidul Menolak Praktek Riba Berkedok Syari'ahJelang Pilkada, Sebanyak 949 Personel Polres Garut Siap Diterjunkan
” Kami sebagai keluarga berterima kasih kepada Polsek yang sudah membantu, namun sangat menyayangkan warga setempat yang langsung menghakimi bahkan tidak ada bukti korban sedang melakukan tindakan maling,” ujar Revi.