GARUT – Usai dilantik sebagai Anggota DPRD Garut periode 2024-2029, Yudha Puja Turnawan tampak bergegas meninggalkan Gedung DPRD Garut. Rupanya Yudha hendak menjenguk Muhamad Rizki, bocah 11 tahun yang terlahir tanpa anus di Kampung Sukatinggal, RT 02 RW 11, Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Selasa 13 Agustus 2024.
Yudha tak mau larut dengan momen bahagia pelantikan dirinya yang sudah ketiga periode sebagai Anggota DPRD Garut. Ia tampak lebih bahagia ketika bisa terjun ke lapangan membantu masyarakat yang kesulitan.
Perlu diketahui bahwa Muhamad Rizki saat ini sudah duduk di bangku kelas 4 SD. Namun rupanya Ia sejak lahir hidup tanpa lubang anus. Ia tak mampu untuk melakukan penanganan medis lanjutan untuk masalah kesehatan yang dideritanya itu.
Baca Juga:Jusuf Hamka Mengaku Tahu Banyak Soal Mundurnya AirlanggaSekda Herman Harap Guru Madrasah  Cetak Calon Pemimpin Berkarakter
Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, keluarga Muhamad Rizki memang hidup dengan ekonomi yang rendah. Ia sekarang ini tinggal di rumah neneknya yang sudah reyot dan sangat tidak layak huni.
Ayah Muhamad Rizki sendiri tidak mempunyai rumah, sementara ibunya sudah lama meninggal dunia.
Atas kondisi itulah, Yudha pun sangat terpanggil untuk mengunjungi Muhamad Rizki. Hari ini Ia ditemani pula oleh Kades Padaawas, kepala puskesmas setempat, korwil pendidikan dan pendamping PKH ke rumah nenek Rizki.
“Kita akan berikhtiar bareng-bareng ya kebetulan saya bersama kepala desa Padaawas, bersama Kepala Puskesmas Pasirwangi pak Wahyudin, bersama Pendamping PKH Korcap dan Korwil menengok adik Rizki yang memang tidak memiliki anus. Kemudian setelah dicek nomor kependudukan memang tidak memiliki komponen bansos apapun seperti BPJS PBI. Sehingga orang tuanya memang tidak pernah berinisiatif untuk pengobatan lanjutan, ternyata belum masuk DTKS,” ujar Yudha.
Rupanya kata Yudha, kondisi Muhamad Rizki sendiri baru diketahui oleh pemerintah desa setempat. Karena keluarga Rizki sendiri tidak pernah memberitahu hal itu.
“Insyaa Allah nanti oleh pemerintahan desa, karena pemerintah desa pun dari pihak keluarga tidak pernah curhat kepada pemerintah desa memang ini baru diketahui ada seorang anak kelas 4 SD adik Rizki ini tidak memiliki anus,” sambung Yudha.