“Kalau 2 sekolah ya seperti halnya rekan rekan plt yang lain harus bisa membagi waktu. Sebenarnya tidak ada hari ini harus di SMA 6 atau hari ini harus di SMA 16 tidak, tergantung kebutuhan saja. Bisa di SMA 6 ataupun sebaliknya, atau bahkan satu hari karena SMA 16 dan SMA 6 juga tidak terlalu jauh hanya perjalanan 45 menit bisa dalam satu hari itu saya bolak balik, itu bukan masalah,” ujarnya.
Sementara saat disinggung apakah kepemimpinanya selama menjadi Kepsek di SMA 16 akan disamakan ketika menjabat sebagai plt SMA Garut, menurutnya bahwa hal tersebut harus dilihat dulu terkait situasi dan kondisi yang ada di SMA 6 Garut.
“Kalau memang sama ya mungkin saja sama, tapi kalau ada karakter yang berbeda mungkin, tapi saya rasa agak beda, pasti ada penyesuaian dan sebenarnya normatif saja, dan saya pun nanti mungkin akan berkomunikasi lebih lanjut, besok mungking dengan tim manajeman wakasek tentang segalaa proses hal sekolah ini seperti apa,” katanya.
Baca Juga:BPIP Pastikan Calon Paskibraka Sudah Siap Berangkat ke IKNSekda Herman Suryatman Ajak Perguruan Tinggi Berkontribusi Bangun JabarÂ
Disamping itu Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) wilayah XI Garut, Aang Karyana, menambahkan, bahwasanya PLT itu ada aturanya yakni durasi maksimalnya yakni 6 bulan, “dan karena yang depinitif belum ada pelantikan, akhirnya kita usulkan kembali untuk Plt berikutnya yakni pak Sopyan,” tambahnya.
Ia menuturkan bahwa apa yang dilakukan oleh Plt sebelumnya juga sudah berjalan dengan baik, “ada pak Asep, ada pak Dede, sudah baik dari segi PPDD, kemarin juga MPLS berjalan sukses,” tutunya.
Selain itu ia dengan segan memuji Sopyan Nurjaman, yang dinilai menurutnya lebih muda dan lebih energic. “jadi mungkin akan ada peningkatan kembali, mungkin nanti juga ada program-program peningkatan kompetensi atau apa, tapi tetap harus ada kolaborasi, bekerjasama dengan TU dan Guru, dan dengan komite untuk program ditahun 2024-2025,” katanya.(Ale/bbr)