GARUT – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saepulloh, telah menerima 5 laporan dari 5 Kecamatan yang terdampak kekurangan air akibat adanya bencana kekeringan.
Hal tersebut Ia sampaikan usai mengikuti apel kesiapsiagaan bencana kekeringan, di halaman Setda Garut, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Kamis 1 Agustus 2024.
“Yang 5 kecamatan tadi hanya baru menyampaikan, ini kita masih melihat masih ditangani di lingkungan atau di sekitarnya. Karena yang membuat laporan itu tidak dalam kapasitas desa, tetapi ke arah perorangan atau kelompok tertentu,” katanya.
Baca Juga:Barnas Adjidin: Garut Termasuk Daerah yang Rawan Bencana KekeringanGarut Hebat Deklarasi Dukung Helmi Budiman Sebagai Calon Bupati 2024-2029
Aah menyebutkan, bahwa pihaknya menerima laporan dari 5 kecamatan itu salah satunya Kecamatan Cibalong, terus Cigedug, Selaawi,Malangbong, pokoknya ada 5 Kecamatan,” ungkapnya.
Laporan itu kata Aah, permintaan dari kecamatan untuk suplai air bersih. “Intinya mengirimkan suplai air, tetapi kita melihat kesana. Karena kita melihat di Cibalong masih ada hujan, masih ada beberapa titik yang masih turun hujan,” lanjutnya.
“Makanya kita assesment ternyata di desa sekitar ataupun di kampung sekitar, masih ada sumber air yang bisa didistribusikan,” sambungnya.
Terkait kekeringan itu, Aah mengatakan pihaknya masih mengkaji sejauh mana dampaknya.”karena sampai saat ini belum ada yang masif yang harus kita tangani langsung. Karena sekarang masih kita assesment di lokasi-lokasi. Kalaupun memang itu kekeringan, kekeringan spotnya dalam kapasitas desa atau lingkungan, atau mungkin saja nanti kita ada sumber di desa yang bisa didistribusikan,” jelasnya.
Dengan begitu salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pihaknya saat ini yakni memberikan penyebaran informasi kepada masyarakat bahwa saat ini sudah masuk kedalam musim kemarau.
“Intinya kita semua salah satunya adalah ini sebagai upaya menyebarkan informasi, penyebaran informasi dan menyampaikan bahwa kita siap menghadapi, termasuk mengajak masyarakat seluruh elemen untuk bersama-bersama siap siaga. Ini adalah satu percikan untuk supaya memberikan informasi bahwa di kita sudah masuk kepada musim kemarau,” jelasnya.
“Sehingga semua harus mengantisipasi atau siap siaga dari mulai kita disini pemerintah daerah, dan kecamatan termasuk kepada pemerintah desa,” lanjutnya.