Bahkan menurutnya, pembuatan NIB itu ditujukan untuk semua sektor tetapi dengan resiko yang rendah, “itu untuk semua sektor tapi yang resiko rendah, misalnya tukang cilok, tukang cireng, cilor, bakso dan sebagainya,” lanjutnya.
“Dan itu mudah, silahkan saja buktikan sekarang. Bahkan dari handphone saja bisa langsung, mungkin karena masyarakat gaptek minta bantuan ke Desa dan Kecamatan, NIB itu menggunakan platform yang namanya online single submission, cuma persoalanya informasi ini tidak sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa saat ini dirinya telah melakukan hal tersebut dengan puluhan ribu pedagang yang sudah membuat NIB, “sekarang Jabar menargetkan tahun ini masyarakat tahun ini masyarakat yang mendapatkan NIB menembus satu juta,” pungkasnya. (Ale)