RADAR GARUT – Sidang Peninjauan Kembali atau singkatnya (PK) Saka Tatal di PN Cirebon, Selasa Tanggal 30 Juli Tahun 2024 berjalan dengan penuh dinamika.
Terutama sejumlah saksi fakta mengungkapkan apa yang mereka alami dan rasakan pada tahun 2016 lalu di depan majelis hakim.
Salah satunya saat Renaldi memberikan kesaksian. Pemuda yang sering disapa Aldi ini adalah adik kandung Eka Sandi, salah satu terpidana kasus Vina Cirebon yang divonis penjara seumur hidup.
Baca Juga:Polisi Langsung Selidiki Kasus Penemuan 2 Kerangka di Bandung BaratKomedian Tessy Merasa Dirugikan Oleh Sosok Pengendali Judol
Kesaksian Aldi ini akan membuat seisi ruang sidang terharu. Bahkan, kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, ikut meneteskan air mata.
Aldi juga menceritakan pengalamannya tidak terlupakan yang dia rasakan di tahun 2016. Terutama tentang perbuatan kejam oknum kepolisian yang ia alami.
Sambil berlinang air mata, Aldi juga menceritakan kenangan pahit itu. Kata-katanya tegas namun sempat terbata-bata karena emosi yang seketika meluap.
Luapan emosi Aldi rupanya memengaruhi orang-orang yang di sekitarnya. Tak sedikit pengunjung sidang yang larut dalam suasana sampai ikut menangis.
Ternyata, Aldi dan Saka Tatal ini masih kerabat. Mereka terikat hubungan saudara sebagai sepupu.
Pasca jasad Eky dan Vina ditemukan di Flyover Talun pada Tanggal 27 Agustus Tahun 2016, polisi terus melakukan penangkapan.
Saat itu Aldi ikut ditangkap. ia juga menjadi salah satu tertuduh dalam kasus yang ditangani oleh Polres Cirebon Kota itu.
Baca Juga:Diduga Mempromosikan Judol, Ini Nih 2 Sosok Selebgram yang Dibekuk Oleh PolisiKrisdayanti Maju Jadi Wakil Walikota Batu Pada Kontestasi Pilkada 2024 Mendatang
Aldi lalu dibebaskan oleh polisi lantaran keterangan Sudirman tak menyudutkan dirinya. Disebutkan Aldi, Sudirman merupakan orang pertama yang menyatakan terjadi pemerkosaan dan pembunuhan.
Tetapi, menurut dia, saat diinterogasi polisi, Sudirman seperti orang yang tak memiliki kesadaran penuh.
“Sudirman seperti orang kurang, iya-iya saja (saat BAP diarahkan polisi, red). Mau dipukul, bilang iya. Mau disetrum, juga bilang iya,” tutur Aldi menjelaskan suasana ketika Sudirman memberikan keterangan pada polisi tahun 2016 lalu.
Ia menambahkan bahwa Sudirman begitu mudah mengiakan perkataan polisi. Padahal, menurutnya, oknum polisi yang memeriksa itu baru mengarahkan keterangan.