RADAR GARUT– Sebuah video berdurasi 53 detik menjadi viral di media sosial, memperlihatkan sejumlah emak-emak berjoget sambil meminum minuman keras (miras) di depan umum.
Aksi itu telah terjadi dari Desa Bulusibatang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada Hari Kamis (25/7). Ironisnya, sejumlah anak di bawah umur turut menyaksikan kejadian tersebut.
Kanit Tipidum Satreskrim Polres Jeneponto, Ipda Nurhadi, telah mengonfirmasi pada kejadian tersebut. Polisi telah memanggil enam emak-emak yang terlibat dalam video viral tersebut.
Baca Juga:Pria Mabuk di Roi Et Thailand Bunuh Istri karena Tidak Mandi SeharianLink dan Cara Daftar Ulang KIP Kuliah 2024, Dibuka Hari Ini 29 Juli, Cek Disini!
“25 (Juli) kejadian, 26 dijemput karena sudah viral,” kata Nurhadi saat dikonfirmasi pada Sabtu (27/7). Dari enam orang yang telah diamankan, lima adalah mereka yang telah berpesta minuman keras, dan juga satu orang yang lainnya adalah yang merekam sebuah aksi tersebut.
“Enam orang, lima yang di video, satu yang merekam video,” sebut Nurhadi.
Menurut keterangan dari emak-emak yang terlibat, aksi tersebut hanya spontanitas dan dilakukan untuk bersenang-senang. Mereka juga mengaku langsung muntah setelah menenggak bir.
“Spontanitas, gaya-gaya, seru-seruan. Hanya untuk senang-senang. Itu juga pengakuannya setelah diteguk satu kali langsung muntah,” jelas Nurhadi.
Aksi itu telah bermula ketika salah seorang warga telah menggelar sebuah pesta pernikahan. Sejumlah emak-emak lalu berjoget ketika tuan rumah memainkan sebuah musik koplo.
Salah seorang anggota keluarga memberikan bir kepada mereka. Secara spontan, emak-emak yang asyik berjoget pun menenggak bir tersebut.
“Awalnya ada pesta dan putar musik koplo dangdutan, datanglah ibu-ibu ini joget. Ada yang kasih minuman, makanya ada yang minum, ada yang pegang, ada yang tuang,” jelas Nurhadi.
Baca Juga:Jadwal Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Thailand U-19, Final Piala AFF U-19 2024Porto Tundukkan Al Nassr 4-0 dalam Laga Uji Coba Pramusim
Setelah video tersebut viral, pihak kepolisian segera bertindak dengan memanggil emak-emak yang terlibat untuk dimintai keterangan. Mereka mengakui kesalahan mereka dan telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Menangis semua di kantor minta maaf. Sudah buat surat pernyataan juga,” ucap Nurhadi.
Polisi juga akan terus memantau situasi untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Emak-emak yang terlibat telah diingatkan mengenai bahaya dan dampak negatif dari tindakan mereka, terutama karena dilakukan di depan anak-anak.