Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, telah menyatakan bahwa meskipun natrium dehidroasetat sering digunakan dalam sebuah kosmetik, ada beberapa macam negara yang telah mengizinkan penggunaannya sebagai pengawet makanan pada kadar yang tertentu.
Misalnya, di Amerika Serikat, penggunaan natrium dehidroasetat sebagai BTP diperbolehkan, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil.
“Oleh karena itu, regulasi yang jelas dan pengawasan ketat sangat diperlukan untuk memastikan keamanan konsumsi. Beberapa negara seperti Amerika memperbolehkan untuk BTP, tetapi dengan jumlah yang sedikit banget. Jadi kita dalam kehati-hatian sih memang harus jelas regulasinya, diperkuat pengawasan, karena kan batas yang diperbolehkan kecil sekali,” ungkap Prof. Hardinsyah, Rabu (24/7).
Baca Juga:Profil Ibnu Wardani: Konten Kreator TikTok Lulusan Ilmu Kelautan Universitas DiponegoroSeorang Pria Asal Jerman Sembuh dari HIV Berkat Transplantasi Sel Punca
Bahaya Natrium Dehidroasetat Bagi Kesehatan
Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa natrium dehidroasetat dapat menyebabkan iritasi dan luka pada saluran pencernaan, termasuk lambung.
Pada penggunaan dalam kadar tinggi, senyawa ini dapat meningkatkan risiko jangka panjang seperti gangguan pada jantung hingga kanker. Namun, penelitian yang lebih mendalam pada manusia masih terbatas.
“Penelitiannya masih pada hewan. Karena memang batasnya tipis, orang nggak mau nyobain ke manusia lah, karena itu jadi dasar dugaan kajian-kajian pada animal trial kepada zat yang berpotensi pada level tertentu bisa jadi berbahaya,” tambah Prof. Hardinsyah.