Pihak berwenang telah menutup semua universitas negeri dan swasta tanpa batas waktu sejak hari Rabu, (17/7) dan mengirim polisi anti huru-hara serta pasukan paramiliter Penjaga Perbatasan ke kampus-kampus untuk menjaga ketertiban.
Pada tanggal 7 Agustus, Mahkamah Agung akan mendengar banding pemerintah terhadap putusan Pengadilan Tinggi yang memerintahkan pemulihan kuota pekerjaan tersebut. Hasina telah meminta para mahasiswa untuk bersabar hingga putusan tersebut keluar.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia, seperti Amnesty International, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Amerika Serikat, telah mendesak Bangladesh untuk melindungi para pengunjuk rasa yang berdemonstrasi secara damai dari kekerasan.