RADAR GARUT – Puasa Asyura, yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, memiliki tiga tingkatan yang berbeda dalam hal jumlah hari yang diikutkan dalam puasa tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga tingkatan puasa Asyura beserta haditsnya:
1. Tingkat Pertama (Tingkatan Terendah):
Berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram (hari Asyura) saja. Ini adalah bentuk paling dasar dari puasa Asyura. Hadits yang mendasari puasa ini adalah:
Hadits:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah, Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Baca Juga:Mencegah Judi Online, Handphone Petugas Lapas Banjar DiperiksaWajib Tahu Bila Anak Demam, Inilah Bagian Tubuh yang Harus di Kompres
2. Tingkat Kedua (Tingkatan Pertengahan):
Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Dengan menambahkan puasa pada tanggal 9 Muharram (hari Tasu’a), kita mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW untuk membedakan diri dari praktik orang-orang Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura. Hadits yang mendasari puasa ini adalah:
Hadits:
Ibnu Abbas RA berkata: “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa, mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Maka Rasulullah SAW bersabda: ‘Jika aku masih hidup hingga tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).’ Tetapi sebelum tahun berikutnya datang, Rasulullah SAW telah wafat.” (HR. Muslim)
3. Tingkat Ketiga (Tingkatan Terbaik):
Berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Dengan menambahkan puasa pada tanggal 11 Muharram, kita memastikan bahwa puasa ini dilakukan dengan cara yang lebih sempurna dan lebih menghindari kemiripan dengan tradisi agama lain. Hadits yang mendasari puasa ini adalah:
Hadits:
“Puasalah pada hari Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi, puasalah sehari sebelumnya (tanggal 9) atau sehari sesudahnya (tanggal 11).” (HR. Ahmad)
Dengan memahami dan menjalankan tingkatan-tingkatan puasa Asyura ini, umat Muslim dapat memperoleh pahala yang besar serta mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.