Di tengah perkembangan teknologi digital, BPIP memanfaatkan media sosial, platform digital, dan berbagai teknologi informasi lainnya untuk menyebarkan dan mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Strategi ini memungkinkan penyebaran ideologi Pancasila yang lebih luas dan efektif, menjangkau berbagai kalangan masyarakat, termasuk generasi milenial dan Gen Z yang sangat akrab dengan teknologi​ (Renovasi Otak: Anti Gaptek!)​​​.
5. Kerjasama Multisektor
BPIP bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan pemerintah daerah untuk memperkuat implementasi Pancasila di berbagai sektor. Kerjasama ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diinternalisasi dalam berbagai aspek kehidupan, baik di sektor publik maupun privat​.
6. Pembentukan Kebijakan dan Regulasi
BPIP berperan dalam memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan dan regulasi yang mendukung penguatan ideologi Pancasila. Hal ini termasuk dalam penyusunan kurikulum pendidikan, program pembinaan masyarakat, serta peraturan yang mendorong kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila​.
Baca Juga:Segera Diluncurkan di Indonesia, Inilah Harga dan Spesifikasi Nokia N75 Max 5GCocok untuk Laptop Kentang, Inilah 5 Rekomendasi Emulator Ringan Terbaik di 2023
Implementasi 5 Dasar Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Indonesia
Pancasila bukan cuman sekedar dokumen sejarah, melainkan harus menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat. Berikut inilah cara mengimplementasikan ke 5 sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Indonesia:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila pertama mengajarkan betapa pentingnya menghormati keberagaman agama serta kepercayaan yang ada di Negara Indonesia. Implementasinya bisa berupa toleransi antar umat yang beragama, menghormati perbedaan dalam beribadah, serta menjaga kerukunan antara pemeluk agama masing-masing.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Sila kedua ini menekankan pada penghormatan soal hak asasi manusia dan keadilan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat diwujudkan dengan sikap saling menghargai, tak diskriminatif, hingga membantu sesama yang membutuhkan tanpa memandang suku, agama, dan ras.
3. Persatuan Indonesia: Sila ketiga ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ini dapat mewujudkan dengan sikap gotong royong, menjaga keutuhan NKRI, serta mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Sila keempat ini juga menekankan betapa pentingnya demokrasi serta musyawarah dalam pengambilan keputusan.