GARUT – Anggota Komisi IV DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan, menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat ini Pelayanan Terpadu Rumah Harapan Masyarakat (Lapad Ruhama) di RSUD dr. Slamet akan kembali berjalan.
Sebelumnya program Lapad Ruhama di RSUD dr. Slamet Garut sempat dihentikan karena terkait keterbatasan anggaran.
Namun Yudha memastikan bahwa program ini akan kembali berjalan karena ada suntikan dana.
Baca Juga:BPIP Tidak Setuju dengan Fatwa MUI Soal Larangan Salam Lintas Agama, Keluarkan 5 SikapSMP PGRI Kadungora Rayakan Kelulusan 119 Siswa dengan Penuh Harapan dan Prestasi
Hal tersebut ia sampaikan usai memberikan bantuan kepada korban rumah roboh di Jalan Bratayudha, Kampung Galumpit, Garut Kota, Selasa 11 Juni 2024.
Yudha mengatakan, bagi masyarakat kurang mampu kedepanya tidak perlu resah lagi, pasalnya dalam beberapa hari kedepan keluarga miskin akan kembali dilayani di RSUD dr. Slamet Garut.
“Artinya, insyaa Allah dalam waktu beberapa hari kedepan ini Pelayanan Terpadu Rumah Harapan Masyarakat (Lapad Ruhama) d RSUD dr. Slamet akan kembali berjalan,” Ujarnya.
Yudha mengungkapkan, bahwa anggaran tahun 2024 sebesar Rp 7 Miliar yang seharusnya digunakan untuk Lapad Ruhama, bulan Juni ini anggaran tersebut sudah habis.
“Yang Rp 7 Miliar itu sudah habis per awal Juni ini. Namun atas rekomendasi dari KPK dan Inspektorat dari tahun anggaran sebelumnya, ketika anggaran sudah habis Lapad Ruhama itu tidak boleh dibuka,” Katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Yudha saat ini ada penambahan anggaran dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp. 1 Miliar perbulan.
“Tadi komisi IV DPRD Garut rapat dengan pak Sekda Nurdin Yana, Kadinkes Ibu Leli, Kadinsos Pak Aji, Kepala BPKAD ibu Erna dan pihak rumah sakit yaitu direkturnya langsung pak Husodo, bersama wadir keuangan ibu Gita, sudah disepakati bahwa nantinya ada penambahan dari BTT sebesar Rp 1 Miliar perbulan,” Ungkapnya.
Baca Juga:Kawan Lama Group Gelar Aksi Donor Darah di 72 Kota dan Kabupaten, Salah Satunya GarutPemdaprov Jabar Targetkan Juara Umum Peparnas 2024
“Jadi yang Rp 1 Miliar ini dimulai per Juni ini sampai nanti bulan Desember, jadi dialokasikan perbulan maksimal Rp 1 Miliar,” Sambungnya.
Yudha menambahkan, bahwa penggunaan anggaran BTT untuk Lapad Ruhama ini tidak melanggar aturan.
“tidak menyalahi aturan, karena ada aturanya yang memperbolehkan digunakan untuk hal itu,” Pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, dengan adanya keterbatasan pendanaan, program Lapad Ruhama di RSUD dr. Slamet Garut ditutup mulai tanggal 1 Juni 2024 lalu.