Bakti Pemuda Foundation Bangun Mushola Al Mujahidin di Singajaya Garut

istimewa
Bakti Pemuda Foundation meresmikan pembangunan mushola
0 Komentar

Lebih jauh Fahrudin mengatakan bahwa Bakti Pemuda Foundation adalah lembaga filantropi yang juga bergerak dalam pembangunan sarana keagamaan (masjid/mushola) dan sarana sanitasi (MCK dan sarana air bersih).

Bakti Pemuda Foundation tercatat sudah melakukan pembangunan sarana sanitasi seperti MCK dan sarana air bersih sejak tahun 2017, sampai sekarang sudah dibangun di beberapa daerah.

Sejauh ini pihaknya masih akan membangun seluas mungkin sarana keagamaan (masjid/mushola/rumah qur’an) dan sarana sanitasi di berbagai daerah di Indonesia. Fokusnya adalah di daerah-daerah pelosok yang memang belum tersentuh bantuan.

Baca Juga:Maju di Pilkada Garut, Putri Karlina Masih Jajaki Beberapa ParpolHutan Kota Guntur dan Hutan Kota Simpang Copong Garut Akan Segera Dilakukan Perbaikan

“Karena banyak kondisi di daerah yang memang sulit air,” ujarnya.

“Jadi memang saat ini kita masih mencari di Garut atau di wilayah manapun, kondisi mushola yang memang layak dibantu,” ujarnya.

Saat ini Bakti Pemuda Foundation sedang melakukan tahap survey untuk rencana pembangunan Mushola dan MCK di daerah Kecamatan Singajaya.

Kendala yang dihadapi di Garut

Fahrudin mengatakan, secara umum tidak ada kendala yang berarti dalam pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Garut. Hanya saja dari segi medan pihaknya cukup kesulitan menjangkau daerah tersebut terutama untuk distribusi bahan bangunan.

Hal itu mengingat bahwa daerah yang dituju memang difokuskan di daerah pelosok. Sehingga kendala yang dihadapi adalah berhubungan dengan medan atau jalan distribusi.

“Seringkali kami mendapatkan lokasi di daerah pelosok. Secara otomatis medan atau akses jalan yang ditemui sulit di akses, karena jalannya setapak. Mobil misalnya harus parkir di atas, kemudian untuk menuju lokasi kami turun ke bawah berjalan kaki. Karena memang tidak ada akses mobil masuk. Salah satunya saat pembangunan di Cigedug. Kita harus berjalan sekitar 30 menit untuk masuk ke kampung Tegal Biuk dan ketemu mushola,” ujarnya.

“Untuk belanja bahan bangunan bisa memakan waktu satu jam dari kampung ke material terdekat. Akhirnya bahan material di taruh di jalan, kemudian digotong oleh warga sampai ke tempat pembangunan mushola,” ujarnya.

Baca Juga:Babancong Terpilih Menjadi Maskot Jelang Pilkada Garut 2024Agar PPDB Jawa Barat Objektif, Transparan, dan Akuntabel Perlu Dukungan Semua Pihak

“Itu tantangan bagi kami, meskipun demikian kami berkomitmen. Untuk terus Menebar Kebaikan salah satunya dalam program pembangunan sarana ibadah (masjid/mushola/rumah qur’an) dan sarana sanitasi (MCK dan air bersih) untuk masyarakat di daerah pelosok,” sebutnya.

0 Komentar