GARUT – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH Sirojul Munir, menyampaikan, menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut, pihaknya akan mengundang para bakal calon bupati dan wakil bupati Garut.
Ceng Munir mengatakan, bahwa undangan ini sangat penting agar dalam tahapan masa kampanye nantinya tidak ada yang saling menjelekkan yang mengakibatkan terjadinya perpecahan di tengah-tengah masyarakat Garut.
” Supaya nanti jangan sampai ada yang saling menjelekan satu sama lainnya, yang dikhawatirkan terjadinya perpecahan,” Ujar Ceng Munir belum lama ini.
Baca Juga:KPU Garut Diserang dengan Tudingan Penjegalan Jalur Perseorangan, Dian: Itu Tidak MendasarAnak Muda Garut Cari Pemimpin Berkualitas, Panggung Demokrasi Jadi Tempat Beradu Gagasan
Selain itu, jangan sampai ada yang membawa-bawa nama MUI dalam tahapan kampanye. “kami juga akan mengingatkan tidak boleh membawa bendera MUI,” katanya.
“Pokoknya nanti kalau mereka sudah jadi calon, kan kalau sekarang masih baru bakal calon. Kenapa saya akan mengundang mereka? Karena untuk mengingatkan agar tidak saling menjelek-jelekan dan sebagainya,” sambungnya.
Disamping itu, ceng Munir juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada TNI, Polri, dan masyarakat termasuk partai politik, yang telah menjaga keamanaan serta ketertiban selama pelaksanaan Pemilu Pilpres dan Pileg lalu.
“Kami juga MUI Kabupaten Garut mengucapkan banyak terima kasih kepada TNI, Polri, dan juga masyarakat dan semuanya yang telah melaksanakan pesta demokrasi kemarin dengan sukses, aman tentram dan kondusif,” katanya.
Dengan begitu, menurut Ceng Munir, menjelang Pilkada nanti, keadaan kondusif itu jangan sampai dirusak kembali.
“Supaya kita semua bisa kembali mensukseskan pesta demokrasi ini, tentunya dengan harapan bisa berjalan dengan aman dan tertib, tanpa adanya perpecahan,” pungkasnya. (Ale)