Standarisasi bahan baku yang dilakukan dengan kontrol kualitas lewat serangkaian pengujian maupun kegiatan yang memastikan kandungan aktif dari bahan baku itu selalu sama sampai khasiat dan keamanannya selalu sama, contohnya dengan melakukan pengujian kadar quercetin dari ekstrak jambu biji.
Setelah distandarisasi, sediaan OHT ini dibuktikan khasiat dan keamanannya dengan dilakukan uji khasiat serta toksisitas secara pre-klinik pada hewan uji seperti menci atau kelinci, contohnya uji-preklinik efek penurunan frekuensi BAB dari ekstrak daun jambu biji. Sebab pembuktian yang medium, maka klaim yang dapat diajukan berada pada level medium. Contoh : Tolak angin, diapet, lelap.
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam atau obat tradisional yang sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik serta uji klinik, bahan baku dan produk jadinya sudah di standarisasi.
Baca Juga:Belum Banyak Orang Ketahui, Simak 8 Tips Menyimpan Obat di RumahJarang Orang Ketahui, Ayo Simak dan Kenali Dunia Profesi Farmasi
Tambahan mutu dan bukti ilmiah dari Fitofarmaka dibandingkan OHT merupakan standarisasi produk jadi dan uji klinik. Sama halnya dengan standarisasi bahan baku, standarisasi produk jadi dapat dilakukan dengan kontrol kualitas lewat serangkaian pengujian maupun kegiatan yang memastikan kandungan aktif dari bahan baku itu selalu sama sampai khasiat dan keamanannya selalu sama, contohnya dengan melakukan pengujian kadar senyawa aktif dari herba meniran.
Setelah distandarisasi, sediaan Fitofarmaka ini dibuktikan khasiat dan keamanannya dengan dilakukan uji khasiat serta toksisitas secara pre-klinik pada hewan uji seperti menci atau kelinci dan uji klinik pada manusia, contohnya uji-preklinik efek peningkatan respon imun dari ekstrak meniran pada mencit dan toksisitasnya.
Jika lolos uji pre-klinik, maka dilakukan uji klinik pada manusia. Sebab pembuktian yang tinggi, maka klaim yang dapat diajukan berada pada level medium sampai tinggi. Contoh curcuma, stimuno.