GARUT – Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, Senin (13/5) melaksanakan kunjungan empati kepada anak berusia 15 tahun yang menjadi korban pencurian dan kekerasan (Curas) di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat yang menyebabkan ibunya meninggal dunia. Kedatangannya ke RSUD dr Slamet itu didampingi Kasat Reskrim dan KPAID Tasikmalaya.
Yonky menyatakan bahwa kondisi D kini dalam tahap pemulihan meskipun masih ada memar di wajah.
“Kondisinya sudah membaik. Informasi dari rumah sakit menyebutkan bahwa korban sudah boleh pulang dan dirawat jalan, namun tetap dalam pantauan rumah sakit dan kami,” ujar Yonky.
Baca Juga:Sambut Libur Panjang, Pengedar Obat Terlarang Ditangkap Polsek PasirwangiAntisipasi Kasus Demam Berdarah, Seluruh Area Rutan Kelas IIB Garut Difogging
Ia menegaskan bahwa korban beserta keluarganya kini berada dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
“Mengacu pada status korban, hak-haknya dilindungi oleh LPSK. Kami terus berkoordinasi dengan LPSK untuk memastikan pemenuhan hak-hak korban ke depannya,” jelas Yonky.
Sementara itu, Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto menambahkan bahwa kondisi korban menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan hari-hari awal setelah kejadian. Pihaknya akan mengirimkan tim ke rumah korban di Cikajang untuk melakukan trauma healing.
“Kami fokus pada trauma healing agar anak dapat pulih, serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar kejadian ini tidak menimbulkan trauma sosial lebih lanjut,” kata Ato.
Selain itu, Ato juga menyampaikan bahwa koordinasi dengan sekolah korban akan dilakukan untuk memastikan lingkungan sekolah mendukung proses pemulihan korban dan tidak memicu trauma lebih lanjut.
“Saat ini, korban belum mendapatkan terapi trauma secara mendalam, sehingga fokus utama kami adalah memulihkan kondisi fisiknya terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan pemulihan psikologis,” pungkasnya. (*)