Presiden Jokowi juga memaparkan beberapa data, di antaranya angka permohonan uji perangkat impor yang mendominasi, permohonan uji perangkat dari China ada sekitar 3.046 perangkat, sedangkan dari Indonesia cuman 632 perangkat.
Beliau juga mengambil contoh data supplier perangkat Apple di dunia dari Indonesia cuman 2 supplier. Sementara itu negara-negara di ASEAN seperti Filipina ada 17 supplier, dari Vietnam 72 supplier, Malaysia 19 supplier dari Thailand 24 supplier,
“Padahal kalau di ASEAN, GDP (Gross Domestic Product) kita itu paling besar, 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia, tetapi untuk supplier kita tadi hanya dua,” ujar Presiden.
Baca Juga:Apa Boleh Penerima KIP Kuliah Kerja Sampingan? Begini JawabanyaIni Baru Sehat, Simak 7 Rekomendasi Cemilan Lezat yang Ramah Diabetes
Situasi itu diungkapkan Presiden Jokowi cukup memprihatinkan, tetapi bisa dibenahi dengan meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal.
Bangsa Indonesia juga harus berani serta melakukan banyak terobosan untuk mengejar target sebagai pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global.
Kehadiran IDTH ini merupakan pusat pengujian serta sertifikasi perangkat standar Internasional ini diklaim Kementerian Komunikasi dan Informatika atau singkatnya (Kominfo) menjadi yang terdepan sebab dilengkapi peralatan pengujian yang canggih.
Berbagai peralatan digital seperti televisi digital, Handy Talkie (HT), laptop, HP, Bluetooth, Access Point dan radar diuji standar K3-nya disini sebelum diedarkan di pasaran.
Presiden Jokowi juga berharap ke depannya IDTH tak sekadar menjadi balai sertifikasi dan pengadaan alat teknologi semata, namun harus menjadi tempat untuk mendorong inovasi, memperkuat ekosistem teknologi digital lokal dengan kemudahan akses sertifikasi.
Presiden juga minta Kominfo ubuat terus mendorong IDTH menjadi pusat Research and Development (R&D) menggandeng perguruan tinggi, start up hingga kalangan UMKM, mendorong research dan paten dan mendukung pengembangan pengujian dan sertifikasi produk-produk lokal supaya produk perangkat digital dalam negeri dapat mampu bersaing.
“Inilah yang kita cita-citakan bersama-sama. Digitalisasi menjadi basis bagi pengembangan industri dan ekonomi dalam negeri dengan menempatkan produsen lokal menjadi raja di negeri sendiri,” tutup Presiden.