GARUT – Laga terakhir dalam lanjutan babak 80 besar putaran nasional liga 3 yang tergabung di grup F, Persigar Garut menghadapi tamunya dari Jawa Timur, yakni Pasuruan United di stadion Dalem Bintang, komplek SOR RAA Adiwijaya, Selasa 7 Mei 2024, siang.
Di babak pertama, Persigar yang tidak diperkuat oleh kapten andalanya sekaligus sang jendral lapangan tengah, Andesi, cukup kewalahan mengahadapi lini tengah dari tim Pasuruan United.
Berkali-kali tim dari Jawa Timur itu mampu merepotkan pertahanan Persigar, hasilnya di menit 33 Pasuruan United mampu unggul terlebih dahulu lewat Irfan Fikri, memanfaatkan bola dari sepak pojok. Hingga turun minum Persigar kalah 1-0.
Baca Juga:Pelatih Persikasi Puji Stadion Dalem Bintang GarutSekda Jabar Herman Suryatman: MTQ Perkuat Ukhuwah IslamiahÂ
Dibabak kedua Persigar mencoba merubah strategi dengan mengganti beberapa pemainya, namun pergantian tersebut belum mampu merubah keadaan. Justru tim Pasuruan United mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 lewat tendangan pinalti, setelah sebelumnya pemain Pasuruan United dilanggar oleh penjaga gawang Persigar.
Disisa waktu babak kedua Persigar tidak mampu menunjukan permainan terbaiknya, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, Persigar kalah untuk ketiga kalinya dengan skor 2-0.
Tepat saat laga berakhir, pemain dan juga official dari tim Pasuruan United sempat memprotes keras wasit yang bertugas memimpin pertandingan, mereka tidak puas dengan kepemimpinan wasit.
Dengan hasil itu Persigar dipastikan gagal untuk lolos ke babak berikutnya, sementara Pasuruan United masih menunggu pertandingan antara Persikasi Bekasi melawan PSAB Aceh Besar.
Sementara, coach Suwita Pata, sangat kecewa dengan hasil akhir tersebut. Menurutnya, cuaca menjadi faktor penyebab utama kalahnya tim Persigar, “tentu saya kecewa dengan hasil ini, tapi sebetulnya bukan kecewa atas tim kita (Persigar) kalah dengan tim lawan, main tidak terlalu jauh kita dengan lawan. Tapi lagi-lagi ini masalah cuaca, pemain kita tidak biasa bermain di jam sianh gini,” ujarnya.
Meski begitu, Suwita Pata sangat mengapresiasi perjuangan anak asuhnya, “tetap saya apresiasi mereka, mereka telah berjuang semampu tenaga. Saya apresiasi perjuanganya,” ungkapnya.
Disisi lain, Siswanto, pemain Pasuruan United, yang juga mantan pemain Persib Bandung, menyoroti kepimpinan wasit yang dinilai sangat merugikan timnya, “ada ketidak puasan dari wasit,mulai babak pertama dan kedua kita selalu digagalkan. Ibaratnya kita bermain lebih bagus dari Persigar, makanya kita diturunkan oleh permainan wasit,” pungkasnya. (Ale)