“Pemasyarakatan harus dipenuhi oleh pribadi-pribadi yang mampu memberikan hati dan pikiran mereka pada setiap karya yang harus disumbangkan bagi pemasyarakatan yaitu pribadi-pribadi yang ikhlas dalam bekerja dan cerdas dalam berkarya,” tegasnya.
Menurutnya, permasalahan Pemasyarakatan yang muncul akhir-akhir ini berkutat pada sekitar permasalahan kondisi dan pelayanan di UPT Pemasyarakatan, baik di Lapas dan Rutan maupun Bapas juga Rupbasan.
“Saya berharap agar opini yang kurang baik tersebut dapat kita sikapi dengan bijak, dan melalui kegiatan ini hendaknya dapat memberikan kita suatu pedoman dan arah yang lebih baik terhadap pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga:Rutan Garut Komitmen Berikan Hak Pendidikan, Warga Binaan Bisa Ikuti Ujian SekolahAlokasi dan Jenis Pupuk Subsidi Ditambah Pemerintah, Pupuk Kujang Genjot Produksi
Ia menyebut bahwa integritas tidak terpisahkan dengan komitmen bersama sebagai Sustainable Commitment.
“Bahwa Pencanangan Zona Integritas Ini tidak hanya berhenti setelah terwujudnya Wilayah Bebas Korupsi saja lalu semuanya mengendur, akan tetapi tetap harus dijaga kelestariannya dan diwariskan kepada para penerus dibawah. Hapus paradigma lama dan buat paradigma baru yang sesuai dengan Cita-cita Penegakan Hukum,” sebutnya.
Rapat Kerja Teknis Pemasyarakatan tahun 2024 Kanwil Kemenkumham Jabar diakhiri dengan kesepakatan untuk melanjutkan langkah-langkah strategis yang telah dibahas dalam rapat, serta komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keamanan di lembaga pemasyarakatan demi menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi, adil, dan berkeadilan.
Diharapkan, setelah kegiatan itu dilakukan semua bisa melakukan percepatan secara transparan dan akuntabel serta sinergi, dengan melibatkan seluruh elemen dalam pelaksanaan tugas, sehingga suara yang dihasilkan akan sama dari pucuk pimpinan sampai dengan level terbawah, berikan layanan prima kepada masyarakat. (*)