RADAR GARUT- Suhu Panas di Indonesia, Apakah Serupa dengan Fenomena Heatwave? Ini Faktanya, simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Sejumlah daerah di Indonesia dilaporkan mengalami peningkatan suhu yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Mulai dari Aceh hingga Papua, suhu harian melebihi rerata panas biasa. Namun, apakah peningkatan suhu ini dapat disebut sebagai fenomena gelombang panas?
Baca Juga:Jadwal Live Streaming Liverpool Vs Tottenham Hotspur 5 Mei 2024Desainnya Berubah! Ini Bocoran Spesifikasi Utama dan Desain Terbaru Seri iPhone 16
Suhu Meningkat di Indonesia
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu di sebagian besar wilayah Indonesia telah naik sekitar lima derajat di atas suhu maksimum harian rata-rata.
Kondisi ini juga telah berlangsung selama lebih dari lima hari tersebut. Daerah yang terkena dampak antara lain Jayapura di Papua (35,6 derajat Celsius), Surabaya di Jawa Timur (35,4 derajat Celsius), Palangka Raya di Kalimantan Tengah (35,3 derajat Celsius), Pekanbaru-Melawi di Kalimantan Barat, Sabang di Aceh, dan DKI Jakarta (34,4 derajat Celsius).
Fenomena Gerak Semu Matahari
Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, peningkatan suhu ini terkait dengan gerak semu matahari.
Ini adalah karakteristik suhu panas harian yang terjadi di Indonesia karena gerak semu matahari. BMKG menganggap ini sebagai siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun pada periode yang sama.
Rekomendasi BMKG
BMKG merekomendasikan agar masyarakat meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Penggunaan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap dua jam juga direkomendasikan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Bukan Heatwave
Meskipun terjadi peningkatan suhu yang signifikan, BMKG menegaskan bahwa fenomena ini bukan merupakan gelombang panas atau heatwave.
Baca Juga:Sudah Tahu Cara Dapat Saldo DANA Gratis? Berikut Panduan Aman dan Terpercaya!Cuman 2 Jutaan! Realme C65 Meluncur dengan 5 Fitur Unggulan Baru dan Proteksi Gratis Penggantian Baterai
Guswanto menjelaskan bahwa berdasarkan karakteristik fenomena dan indikator statistik pengamatan suhu, Indonesia tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas.
Peningkatan suhu di Indonesia berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara lain di Asia seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal, dan Cina, yang mengalami temperatur maksimal mencapai 41,9 hingga 44,6 derajat Celsius.
Meskipun terjadi peningkatan suhu yang signifikan, fenomena ini di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave.
Ini terkait dengan gerak semu matahari dan merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahun. Rekomendasi BMKG untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari tetap berlaku sebagai langkah preventif yang penting.