GARUT – Malang benar nasib emak Wati (67), lansia warga Kampung Koropeak Kaler, Kelurahan Sucikaler, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut ini diduga menjadi korban hipnotis.
Perhiasan emas sebanyak 15 gram dan uang tunai milik emak Wati raib dibawa kabur oleh pelaku hipnotis tersebut.
Kepada awak media, emak Wati menangis ketika mengingat bagaimana dia dihipnotis oleh pelaku tak bertanggung jawab itu.
Baca Juga:PJ Bupati Garut Didemo Puluhan Mahasiswa, Bicaranya Pedas Sekali Tentang Barnas AdjidinSekolah Rusak, Barnas Adjidin: Tiada Kata Lain, Harus Dibantu, Saya Akan Evaluasi Anggaran Pendidikan
Emak Wati menceritakan, kejadian tersebut pada hari Rabu 1 Mei 2024 sekitar jam 09.00 WIB.
Awal mulanya emak Wati tengah berada dekat bank di wilayah Sumbersari, Kecamatan Garut Kota di pinggir jalan.
Tiba-tiba emak Wati dihampiri oleh pelaku diduga sebanyak tiga orang, dua pria dan satu perempuan.
Emak Wati saat itu mulanya dihampiri oleh seorang pria dengan perawakan tinggi. Dia diajak ngobrol, ditanya mau kemana.
Kemudian datang lagi seorang perempuan menghampirinya dan mengajaknya masuk mobil dengan maksud mengantarnya ke tujuan emak Wati. Sementara satu pria lagi menunggu di dalam mobil (sopir).
Dengan bujuk rayu pelaku, akhirnya emak Wati bersedia naik mobil menumpang kepada tiga pelaku tersebut.
Di dalam mobil itu mereka bercerita bahwa mereka akan melakukan kegiatan sosial yaitu menyumbang anak yatim, fakir miskin dan menyumbang masjid. Mereka berkata akan menukarkan uang luar negeri ke bank.
Baca Juga:Ditanya Tingkatkan IPM, Pj Bupati Garut: Tentu Ini Tidak Mudah, Harus dengan Langkah yang JelasRuangan Kelas SDN Tanjungjaya 2 Rusak Berat Akibat Guncangan Gempa Garut
Di tengah percakapan itulah emak Wati pun diminta untuk melepas semua perhiasannya. Kurang lebih ada 15 gram emas yang digunakan emak Wati yang mereka minta lepas dan berhasil.
Kemudian uang tunai sebesar Rp490 ribu juga diminta oleh pelaku.
Setelah itu, pelaku pun menurunkan emak Wati di daerah dekat RS Guntur. Di sana pelaku pun mengembalikan uang emak wati sebesar Rp50 ribu untuk ongkos. Selain itu emak Wati juga diberikan uang palsu oleh para pelaku untuk ditukarkan ke bank.
Uang palsu itu diberikan pelaku dengan alasan untuk bekal umroh.
Dan ternyata setelah emak Wati menukarkan uang itu ke Bank, barulah dia sadar telah dihipnotis. Petugas bank mengatakan bahwa uang itu palsu.