Pj Gubernur Jawa Barat Langsung ke Lokasi Tanah Bergerak di Cianjur

Pj Gubernur Jawa Barat Langsung ke Lokasi Tanah Bergerak di Cianjur
Pj Gubernur Jawa Barat Langsung ke Lokasi Tanah Bergerak di Cianjur
0 Komentar

 

Ia juga mengakui bahwa membangun rumah di lokasi relokasi tak dapat dilakukan segera mengingat tanah masih harus ditemukan.

 

“Kami melakukan upaya maksimal secepat mungkin. Sebelumnya 65 keluarga pasti harus relokasi. Saya meminta Bupati, Badan Geologi untuk datang ke sini secepat mungkin untuk melakukan penilaian,” pungkasnya.

 

Bey Machmudin sendiri harus mengunjungi lokasi tanah bergerak serta melakukan dialog dengan warga cuman ditemani oleh Kepala Kecamatan Bojong Picung, Azis Muslim, dan stafnya.

 

Baca Juga:Rekomendasi 5 Game Penghasil Uang 2024 yang 100% Terbukti Membayar ke E-WalletDisukai Banyak Orang, Inilah Asal Usul Kerupuk Kulit Khas Garut

Menurut beliau, meskipun kasus tanah bergerak di Desa Sukajadi, Kecamatan Jatisari sudah terjadi sejak Kamis tanggal 25 April 2024 malam dan terjadi lagi pada Sabtu (27/4), sampai saat ini hanya pihaknya yang mengunjungi lokasi.

 

Kepala Kecamatan Bojong Picung, Azis Muslim juga mengatakan bahwa pihaknya berharap kedatangan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin akan bisa mempercepat upaya tim dari Badan Geologi dan PVMBG untuk segera melakukan studi serta analisis tanah bergerak di Desa Sukajadi.

 

“Kami berharap segera ada analisis dan studi sehingga kami dapat menyampaikan kepada masyarakat status tanah. Jika masih layak huni, kami akan mengajak masyarakat untuk membersihkan material rumah yang rusak, memperbaikinya secara mandiri, dan juga menutup akses air yang muncul dari retakan di tanah,” katanya.

 

Kalau masyarakat memutuskan untuk relokasi, Azis memastikan bahwa pihaknya juga akan segera melakukan tahapan relokasi, seperti mencari tanah pengganti.

 

Sementara itu, dalam jangka waktu pendek, sesuai perintah Penjabat Gubernur, ia langsung mendirikan dapur umum di balai desa Jatisari.

 

“Selanjutnya, kami ingin menyortir mereka dulu karena kami akan memisahkan beberapa warga yang masih berada di rumah mereka, mereka yang ingin berada di tenda atau di balai desa. Sebelumnya, kami dengan BPBD dan Dinas Sosial Cianjur membahas bahwa dapur umum akan lebih mudah dikonsentrasikan di desa, ada 65 keluarga,” katanya.

0 Komentar