RADAR GARUT- Penjabat Gubernur Bey Machmudin menegaskan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat siap bersinergi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Republik Indonesia untuk memberantas peredaran ilegal barang kena cukai.
Menurut Bey, Satpol PP memiliki peran penting dalam penegakan hukum terkait penerapan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, termasuk dalam upaya memberantas peredaran ilegal barang kena cukai seperti rokok.
“Semoga kolaborasi ini bisa ditingkatkan sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam mengendalikan arus barang ilegal di wilayah kita,” ujar Bey Machmudin di Hotel Aston Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga:Rekomendasi HP Terbaik Buat Lebaran 2024!Waspada Leptospirosis: Penyakit Langganan di Musim Hujan dan Banjir, Ini Gejalanya
Bey berada di Cirebon untuk Apel Konsolidasi dan Rapat Koordinasi Kasatpol Pamong Praja se-Jabar dalam Optimalisasi Gakum DBH-CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) dan Cipta Trantibum Pemilu 2024.
Bey mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara Satpol PP Jabar dengan Dirjen Bea Cukai. “Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada Kanwil Dirjen Bea Cukai Provinsi Jawa Barat yang telah bekerja sama dengan Satpol PP,” ungkapnya.
Terkait peran Satpol PP dalam Pemilu Serentak 2024, Bey mengingatkan agar penggunaan aset barang milik daerah dan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dipastikan sesuai aturan yang berlaku.
Selain itu, untuk menciptakan kondisi aman dan kondusif, perlu adanya sinergi dalam melaksanakan patroli bersama guna mencegah serta menindak segala potensi pelanggaran, terutama pada tahapan-tahapan penting dalam pemilu.
“Kami tahu ini tugas yang berat, kami berharap para Kepala Satpol PP untuk tetap menegakkan aturan bekerja sama dengan Bawaslu untuk tidak perlu takut. Baik disindir di medsos atau apapun, yang penting kita tegakkan aturan sesuai denga aturan yang berlaku,” tegas Bey.
Menurut Bey, dengan kerja sama yang solid dan upaya pemantauan secara berkala, potensi gangguan trantibum pada masa pemilu dapat dideteksi dan ditanggulangi sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
“Sinergi yang kuat, koordinasi yang baik, serta kesadaran akan pentingnya menjaga kondisi trantibum akan menjadi fondasi bagi kesuksesan pemilu yang adil dan demokratis,” pungkas Bey.