GARUT– Tembakau Haruman produk para petani di Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut terkenal sejak dulu. Karena tembakau haruman memiliki keunggulan saat dihisap. Keunggulannya mengeluarkan asap wangi atau ” nyelengseng” dalam istilah warga setempat.
Maman petani tembakau Haruman warga Kampung Cipondoh Desa Cipareuan, Rabu (13/3) menyebut, di kalangan petani dan penikmat tembakau haruman dikenal pula istilah ” ulin”. Artinya ketika menghisap tembakau Haruman bisa memainkan wangi tembakau saat ” ngadu bako”.
” Bagi yang suka ulin tembakau haruman, silahkan datang ke Cipondoh,” ungkap Maman yang usianya di atas 70 tahun itu.
Baca Juga:Trotoar Amblas di Kota Garut, Aktivitas Pejalan Kaki TergangguYudha Puja Turnawan Blusukan Kunjungi Lansia Dhuafa di Garut Kota, Berikan Sejumlah Bantuan
Ulin tembakau Haruman hanya dipahami oleh para petani tembakau dan penikmat tembakau. Bagi yang awam tentang tembakau, mungkin saja tidak mengetahui seperti apa keunggulan tembakau yang satu ini.
Dengan keunggulannya itu, para petani pun menghargai tembakau Haruman dengan cukup mahal. Mereka bahkan tidak mau jika menjualnya dengan cara ditimbang. Petani lebih suka menjualnya per lempeng. Dengan kisaran 1 kg sama dengan 4-5 lempeng.
Para petani memilih menjual tembakau diecer per lempeng. Satu lempeng tembakau harganya di atas Rp 50.000,. Itu pun tergantung kualitas tembakaunya.
Menurut petani setempat, yang mempengaruhi aroma tembakau ini adalah karena PH atau tingkat keasaman tanah di gunung Haruman. PH tanah di Gunung Haruman tak sama dengan lahan di tempat lain.
Bahkan di Cipareuan sendiri tak semua petani memahami tentang tembakau Haruman. Hanya ada belasan orang petani yang benar-benar menggeluti di bidang tembakau Haruman, dan mereka tergabung dalam perhimpunan petani tembakau Indonesia.(pap)