GARUT – Kepala Pelaksana (kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan antisipasi terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, Rabu 13 Maret 2024.
Dalam upaya menyebarkan informasi dan memastikan tingkat validitas yang tinggi, BPBD Garut telah melakukan berbagai langkah.
“Kita menyampaikan informasi dari BMKG ke seluruh aparatur pemerintah melalui pesan singkat dan grup WhatsApp di pemda. Kami ingin memastikan informasi ini sampai ke jajaran terbawah agar selalu update dan valid,” ujarnya.
Baca Juga:Pohon Beringin Tumbang Menimpa 3 Rumah di Waktu Makan Sahur di Kuningan, Tepat Hari Pertama RamadhanPohon Tumbang Menimpa Rumah dan Kabel Listrik di Cibiuk Kaler
Lebih lanjut, Aah Anwar Saefulloh menekankan bahwa siaga darurat hidrometeorologi saat ini tengah diberlakukan di Kabupaten Garut.
“Kita sedang dalam kondisi siaga darurat hidrometeorologi seperti kemarin saat terjadi hujan besar, pohon tumbang, angin kencang, dan sebagainya,” ungkapnya.
Untuk menghadapi situasi tersebut, BPBD Garut telah melakukan koordinasi yang baik dengan instansi terkait, serta mengaktifkan tim reaksi cepat tanggap.
Sementara itu, imbauan juga disampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati, terutama bagi mereka yang berkendara motor.
“Kita sudah menyampaikan imbauan sejak bulan Desember terkait siaga bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem. Sekarang, pada tanggal 12 dan 13 Maret, ada peningkatan angin yang dapat menimbulkan gelombang lebih tinggi dari biasanya,” jelasnya.
Meskipun dalam kondisi siaga darurat, Aah Anwar Saefulloh memberikan aspek positif bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.
“Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada korban jiwa yang berakhir hingga meninggal dunia,” katanya.
Baca Juga:Anggaran Rp75 Juta Per Kecamatan Pada Porkab Garut Dirasakan KurangHari Pertama Puasa, Yudha Dewan Garut Kunjungi Lansia Pencari Tutut dan Janda Tua
Aah juga menegaskan bahwa upaya pencegahan bencana adalah hal yang penting meskipun tidak selalu berhasil sepenuhnya.
“Kami telah mengumumkan sejak jauh-jauh hari bahwa kita berada dalam siaga darurat bencana hidrometeorologi, termasuk ekstrem hujan besar,” tambahnya.
Pernyataan tersebut diambil berdasarkan keputusan politik dan kebijakan pemerintah setempat, terutama dari bupati.
“BMKG telah memberikan informasi bahwa dari tanggal 4 Desember 2023 hingga 31 Mei 2024, kita harus mengaktifkan siaga darurat bencana,” ujarnya.
Dengan kesadaran dan koordinasi yang baik antara BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan Kabupaten Garut dapat menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang baru-baru ini melanda dengan lebih baik serta mengurangi dampak negatifnya.(taufik)