RADAR GARUT – Apa benar Nabi Muhammad suka makan kurma dalam jumlah ganjil? Cek segera pnjelasanyan disini.
Ada beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad ï·º memakan kurma dalam jumlah ganjil saat berbuka puasa. Beberapa alasan di balik kebiasaan ini antara lain:
1.Tradisi Sunnah: Praktik ini didasarkan pada sunnah atau tindakan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ï·º. Para sahabatnya mengikuti kebiasaan ini sebagai contoh yang baik.
Baca Juga:Begini Nih Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadhan 2024Cuman Modal Minim Bisa Untung Besar, Simak Ide Jualan Salad Buah di Bulan Puasa
2.Praktis dan Sederhana: Mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil dapat dianggap sebagai praktik yang sederhana dan efisien. Ini memudahkan untuk menghitung jumlahnya dan memberikan kecukupan energi serta nutrisi saat berbuka.
3.Menandakan Akhir Puasa: Mengonsumsi jumlah ganjil kurma saat berbuka puasa bisa menjadi cara untuk menandakan akhirnya waktu berpuasa. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang telah menjalankan ibadah puasanya dengan baik dan sekarang telah waktunya untuk makan dan minum.
4.Memberikan Energisasi: Kurma mengandung gula alami yang memberikan energi dengan cepat setelah berpuasa seharian. Mengonsumsi jumlah ganjil kurma dapat memberikan dorongan energi yang cukup untuk menahan lapar dan kehausan sebelum melanjutkan dengan makanan utama.
5.Menjaga Keseimbangan Nutrisi: Kurma juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Dengan mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, seseorang dapat mendapatkan manfaat nutrisi yang lebih seimbang.
Meskipun tidak ada aturan yang mengharuskan untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, namun praktik ini telah menjadi kebiasaan yang diikuti oleh banyak umat Islam sebagai bagian dari tradisi berbuka puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad ï·º.