GARUT – Gelaran Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Garut yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2024 mendatang, diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menggelontorkan dana sebesar Rp 75 Juta untuk setiap Kecamatan yang mengikuti gelaran tersebut.
Namun, ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut, Abdussy Syakur Amiin, menyampaikan bahwa angaka Rp 75 juta ini dinilai masih sangat kurang.
“Kami secara umum melihat ini agak berat ya, contohnya ada Kecamatan yang mengirimkan hampir 23 Cabang Olahraga (Cabor). Kalian bisa bayangkan 23 Cabor itu bisa sampai 200 orang yang berangkat, itu baru berangkatnya saja. Belum persiapan atributnya dan segala macamnya, saya yakin bahwa sebenarnya ini kurang,” Ujar Abdussy Syakur.
Baca Juga:Hari Pertama Puasa, Yudha Dewan Garut Kunjungi Lansia Pencari Tutut dan Janda TuaSakit Hati Pacar Mau Dijual Pakai Aplikasi, Dua Pemuda ini Habisi Nyawa Sahabatnya
Syakur mengatakan, bahwa pada gelaran Porkab tahun 2024 ini, akan ada 26 cabor yang dipertandingkan dengan total dana hanya Rp 1,5 Miliar saja. “Dengan 26 cabor kita hanya memiliki dana Rp. 1,5 miliar. Wah itu berat sekali, di tempat lain mungkin Rp.1,5 Miliar itu hanya 4-5 cabor saja,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa setiap Kecamatan yang megikuti cabor itu jumlahnya berbeda-beda. “Ada yang ikut 8 cabor, ada yang 23. Tapi semuanya sama dapatnya Rp 75 juta, ini yang mungkin kita akan coba yang namanya usaha. Barangkali ada semacam privillage atau semacam perhatian khusus,” ungkapnya.
Menurutnya, bahwa nilai yang diberikan Pemkab Garut sebesar Rp75 juta tersebut pihaknya tidak mempunyai kebijakan apapun. “KONI tidak ikut campur, jadi kita serahkan kepada masing-masing Kecamatan. Kalau ditarik masalah biaya idealnya itu nilainya tidak seperti itu, itu terlalu kecil,” lanjutnya.
Meski begitu, Syakur menyampaikan, bahwa ia akan mencoba berkomunikasi kembali dengan PJ Bupati Garut, Barnas Adjidin, supaya ada penambahan terkait dengan anggaran tersebut.
“Saya juga lagi berpikir dan bagaimana bisa menyampaikan ini ke PJ Bupati, barangkali ada peluang untuk bisa mendapatkan perubahan, artinya perubahan itu penambahan. Karena kalau gini pasti akan repot,” pungkasnya. (Ale)