GARUT – Di zaman sekarang dimana bonus demografi menjadi peluang sekaligus tantangan, Kabupaten Garut merespon dengan serius melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemuda Tahun 2025. Drs Ade Hendarsah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), mengungkapkan visi dan harapannya mengenai masa depan pemuda.
Ade Hendarsah menjelaskan bahwa Kabupaten Garut memiliki keuntungan dengan bonus demografi, di mana jumlah usia produktif, terutama pemuda (usia 16-30 tahun), lebih besar dibandingkan dengan usia non-produktif. Namun, hal ini bisa menjadi ancaman jika tidak dipersiapkan dengan baik.
“Bonus demografi memberikan kita keuntungan besar, namun, apabila tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi bencana. Oleh karena itu, perlu kita pahami dan kelola dengan bijak,” ungkapnya dalam wawancara setelah kegiatan Musrenbang yang berlangsung di Aula BJB Kabupaten Garut pada Selasa 27 Februari 2024.
Baca Juga:Kadis LH Garut Sebut Operasional TPPAS Legok Nangka Kembali MolorKadis LH Garut: Sampah yang Masuk ke TPA Pasirbanjing Jumlahnya 250 Ton Per Hari
Melalui Musrenbang Pemuda 2024, pihaknya ingin mempertegas peran dan fungsi pemuda sebagai agen perubahan dalam menghadapi kondisi bonus demografi.
Ade Hendarsah menekankan perlunya pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan.
“Program-program yang diajukan oleh para pemuda lebih fokus pada pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung,” tambahnya.
Dari kegiatan Musrenbang ini, diharapkan akan lahir model perencanaan atau roadmap pengembangan pemuda. Roadmap ini mencakup program-program terkait dengan pelayanan kepemudaan.
“Kami ingin menghasilkan model perencanaan yang mengarah pada upaya pemberdayaan dan pengembangan pemuda. Roadmap ini menjadi panduan dalam melaksanakan program-program yang mendukung pemuda di Kabupaten Garut,” jelas Ade Hendarsah.
Dalam perencanaan pembangunan pemuda, Ade Hendarsah menyoroti bahwa isu-isu strategis yang muncul harus melibatkan kolaborasi lintas sektor dan instansi.
“Pemberdayaan pemuda tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga. Kami berharap agar isu-isu strategis ini menjadi program lintas sektoral dengan instansi, lembaga, ataupun SKPD terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan kepemudaan,” tegasnya.
Ade Hendarsah menggarisbawahi pentingnya menghadapi tantangan zaman, seperti disrupsi dan era digitalisasi. “Kita ingin mendapatkan sumber daya manusia pemuda yang memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menghadapi perubahan zaman, termasuk di dalamnya perkembangan digitalisasi dan pengaruh kecerdasan buatan (AI), para pemuda harus bisa mengharumkan Garut,” ujar Ade Hendarsah.(Taufik)