RADAR GARUT – Asal Usul dari Situ Bagendit terdapat salah satu Legenda, simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Situ Bagendit adalah sebuah danau yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Terdapat legenda yang terkait dengan asal usul danau ini, yang merupakan bagian dari folklore lokal yang populer di masyarakat Garut. Berikut adalah versi ringkas dari legenda Situ Bagendit:
Menurut legenda yang populer di masyarakat Garut, Situ Bagendit dulunya adalah sebuah desa yang makmur di bawah pemerintahan seorang kepala desa yang baik hati dan bijaksana. Namun, di desa tersebut terdapat sebuah sumur tua yang diyakini memiliki roh jahat yang bertempat tinggal.
Baca Juga:Sejarah Dari Candi Borobudur Yang Sangat Banyak Dikunjungi Para WisatawanSamsung S24 Ultra Hadir Dengan Smartphone Spek Terbaik
Suatu hari, sang kepala desa memerintahkan warganya untuk membersihkan sumur tersebut. Namun, dalam proses membersihkan sumur, warga menemukan sebuah batu besar yang tampaknya merupakan batu nisan. Mereka menganggap batu itu sebagai batu pusaka yang harus dijaga dengan baik.
Kemudian, seorang wanita muda bernama Dayang Sumbi, yang dikenal karena kecantikannya, tinggal di desa itu. Ia dikenal karena keahliannya dalam menenun kain. Ketika sang wanita meminta benang kepada sang ibu, Sang ibu menyarankan untuk meminta benang kepada roh jahat yang tinggal di sumur tua tersebut.
Dayang Sumbi pun mengikuti saran sang ibu dan akhirnya bertemu dengan Sangkuriang, roh jahat yang bersemayam di sumur tersebut. Sangkuriang jatuh cinta pada Dayang Sumbi, dan mereka berdua menjalin hubungan tanpa mengetahui bahwa mereka sebenarnya adalah ibu dan anak.
Setelah mengetahui kebenaran, Dayang Sumbi pun mencari cara agar Sangkuriang meninggalkannya. Ia menantang Sangkuriang untuk membuat sebuah danau dan sebuah perahu dalam waktu semalam, sebagai syarat untuk menikahinya. Sangkuriang yang percaya diri setuju dengan tantangan tersebut.
Namun, Dayang Sumbi berusaha menghalangi Sangkuriang dengan membuat ayam jantan berkokok dan membakar langit. Sangkuriang, yang marah karena gagal, memukul perahu yang hampir selesai dan membuatnya hancur, dan kemudian melemparkan batu besar yang menjadi batu nisan ke arah Dayang Sumbi.
Batunya mendarat di tempat yang sekarang menjadi danau, membentuk situ yang dikenal sebagai Situ Bagendit. Danau ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tempat di mana perahu yang hancur oleh Sangkuriang berada. Danau ini juga menjadi bagian dari legenda yang masih diingat dan disampaikan secara turun-temurun dalam masyarakat Garut.