INDRAMAYU – TKI asal Kabupaten Indramayu ketahuan masih hidup di negara Suriah. Padahal sebelumnya pihak keluarga mengira sudah meninggal dunia dan sudah menggelar tahlilan.
Kabar gembira itu diterima langsung oleh ibunya bernama Sopiyah (56). Sopiyah mengira anaknya itu sudah meninggal dunia, rupanya masih hidup sehat.
Selama ini Sopiyah bertahun-tahun mengaku kehilangan kontak dengan anaknya itu.
Warga Blok Waled, Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, itu akhirnya bisa menjalin komunikasi kembali dengan anknya bernama Masiroh.
Kurang lebih sudah 19 tahun Masiroh tidak ada kabar.
Baca Juga:FPPG Pertanyakan Pengawasan Bulog Pada Mitranya di Garut, Diduga Banyak PenyimpanganSuasana di Kabupaten Garut Diklaim Kondusif Menjelang Pemilu 2024
Sopiyah menceritakan, bahwa anaknya itu berangkat sejak tahun 2005, ketika dia belum lulus sekolah SMP dan baru menikah.
Alasan ekonomi lah yang menjadi alasan Masiroh untuk bekerja ke negeri nan jauh di mata bersama temannya.
“Setelah pada berangkat saat itu, pada kerja, lalu teman-temannya pada pulang duluan. Cuma anak saya saja yang tidak pulang,” tutur Sopiyah dilansir dari Radar Indramayu, Rabu 7 Februari 2024.
Ketika Suriah dilanda peperangan tahun 2011, keluarga berupaya untuk melakukan pencarian.
Pihak keluarga bertanya kepada pekerja migran di Suriah, bahkan orang tuanya sempat bertanya ke paranormal untuk mengetahui keberadaan anaknya itu. Namun paranormal pun belum berhasil memberikan kabar tentang anaknya.
“Kami keluarga menduga Masiroh meninggal akibat konflik di sana. Jadi pada saat tu gelar tahlilan. Tapi alhamdulillah, seminggu lalu dapat kabar baik anak saya masih hidup,” kata Sopiyah.
Sopiyah mengatakan, bahwa pihaknya mendapat kabar tentang Masiroh itu dari youtuber.
Setelah diselidiki bahwa ciri-cirinya sama dengan Masiroh, pihak keluarga pun yakin.
Baca Juga:PJ Gubernur ke Garut, Pesannya kepada Pj Bupati Seperti IniMenghadapi Daerah Garut yang Rawan Bencana dan Korban KPPS, KPU Ambil Langkah Begini
“Saya sangat senang ternyata anak saya masih hidup dan sekarang keluarga bisa berkomunikasi. Tapi saat ini tidak bisa pulang karena paspor Masiroh hilang karena perang di sana. Majikannya saat ini juga belum mengijinkan pulang,” tuturnya.
Sopiyah berharap kepada pemerintah agar bisa membantu kepulangan anaknya ke Indonesia.
“Tolong bantu pulangkan anak saya. Anak saya juga mau sekali pulang, tapi karena keadaan, jadi tidak bisa. Sebagai orang tua, saya ingin sekali bertemu anak saya. Sekarang Masiroh ada di Aleppo Suriah,” pungkasnya. (*)