RADAR GARUT – Sejarah dari Candi Cangkuang tempat wisata di Kabupaten Garut, simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Candi Cangkuang merupakan salah satu tempat wisata bersejaraha di Garut peninggalan kerajaan sunda pertama, ialah dengan Kerajaan Galuh.
Candi Cangkuang tersebut adalah salah satu candi pertama dan satu-satunya candi Hindu yang berada di Jawa Barat, tepatnya di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut.
Baca Juga:Simak Gaji KPPS Pemilu 2024, Akan Cair 25 Februari? Cek Info Terbarunya!Profesi Asli Dokter Gadungan Yang Sukses Tipu Timnas Indonesia
Meski tidak terlalu sepopuler Candi Borobudur di Magelang, akan tetapi Candi Cangkuang tersebut yang sering dipadati wisatawan dari berbagai daerah.
Apalagi di kawasan Candi Cangkuang tersebut juga memiliki sebuah fasilitas yang sangat cukup lengkap sehingga tempat tersebut yang sangat nyaman menjadi destinasi wisata bagi keluarga.
Untuk memasuki area candi, para pengunjung yang sangat harus membayar tiket masuk dengan sebesar Rp5.000 per orang.
Kemudian para pengunjung juga harus menyebrangi sebuah danau dengan rakit untuk menuju ke Candi Cangkuang tersebut.
Akan tetapi, jika kalian yang ingin berkunjung ke sini, kalian yang akan tidak boleh datang pada hari Rabu. Sebab, hari tersebut adalah salah satu hari suci bagi penganut agama Hindu.
Selain menjadi tempat wisata, Candi Cangkuang tersebut juga adalah salah satu tempat sakral pemujaan dewa-dewi, terutama Dewa Siwa.
Karena, di Candi Cangkuang tersebut yang ditemukan sebuah arca dengan posisi sedang bersila di dalam candi yang diyakini dengan sebagai arca Siwa.
Baca Juga:Nonton Drakor Marry My Husband Episode 10 Sub IndonesiaSejarah Dari Wisata Gunung Haruman Garut
Yang mana di depan kaki kirinya tersebut yang terdapat kepala sapi (nandi) yang telinganya mengarah ke depan.
Selain itu, kedua tangan arca tersebut juga yang menengadah di atas paha dan pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga.
Meski menjadi tempat pemujaan bagi agama Hindu, akan tetapi di dekat Candi Cangkuang tersebut yang tertelak makam Embah Dalem Arief Muhammad.
Beliau merupakan salah satu pemuka agama Islam yang dipercaya dengan sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.
Menurut sejarah, nama Candi Cangkuang Tersebut yang diambil dari nama tanaman sejenis pandan yang banyak terdapat di sekitaran makam Arief Muhammad.