“Nah itu saja, dan itu kan benar kan, ketika saya tidak mau kemudian Pak Anies Baswedan membawa Pak Muhaimin kan. Nah, Demokrat benar keluar begitu Muhaimin diumumkan, Demokrat keluar dari itu (koalisi),” tutur Mahfud.
“Untungnya, Muhaimin punya kursi sendiri sehingga PKB itu langsung bergabung di situ. Tiketnya untuk mendaftar calon presiden itu terpenuhi. Kalau saya yang masuk, tiketnya ndak terpenuhi karena saya ini profesional bukan dari partai nggak bawa partai,” sambungnya.
Balasan Demokrat
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief langsung merespons pernyataan Mahfud. Ia meminta Mahfud konsentrasi buat pemenangan pasangan calon 03.
Baca Juga:Ada Apa dengan Virgoun Hingga Tak Hadiri Sidang Royalti dengan Inara RusliMundur Menjadi Menteri, Basuki dan Sri Mulyani di Isukan Menghadap Mengawati
“Sebaiknya Pak Mahfud konsentrasi aja memenangkan 03. Banyak hal yang harus dilakukan ketimbang menengok ke belakang yang belum tentu benar,” ujar Andi.
Hal serupa juga sudah disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. Ia mau fokus pada pemenangan Prabowo-Gibran serta partai di Pemilu tahun 2024.
“Kami tak ingin menanggapi pernyataan Prof. Mahfud. Kami tak ingin lagi menoleh ke belakang, karena bagi kami ini sudah tak lagi penting dan relevan untuk direspon. Fokus dan ikhtiar Partai Demokrat saat ini, memenangkan pasangan Prabowo-Gibran satu putaran, serta berikhtiar untuk peningkatan perolehan kursi di parlemen. Ini yang menjadi prioritas kami saat ini. Partai Demokrat menang dan Pak Prabowo menjadi Presiden RI ke-8,” imbuhnya.
Demokrat langsung merespons cerita Mahfud Md terhadap penolakan menjadi Cawapres Anies. Sekian informasi ini semoga bisa bermanfaat.