LAMPUNG TENGAH – Mahfud MD telah mengumumkan langsung pengunduran dirinya selaku Menkopolhukam. Hal itu diutarakannya di hadapan media dalam konferensi pers di Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu 31 Januari 2024.
Kendati demikian, pengunduran diri Mahfud MD itu belum dilakukan secara resmi kepada Presiden. Ia baru akan menyerahkan surat pengunduran diri secara resmi jika ketemu dengan Presiden Jokowi.
Mahfud menegaskan bahwa berdasarkan arahan dari Ganjar Pranowo, bahwa paslon capres itu harus mundur dari kabinet. Ia pun mengaku sudah lama sepakat dengan Ganjar Pranowo.
Baca Juga:Ketua MUI Garut : Wajib Hukumnya Memilih, Money Politic Itu HaramKadinkes Garut Sebut Ada 7 Orang Terpapar Covid19, Kok Masih Ada Ya?
Kendati sudah sepakat mengenai pengunduran diri, Mahfud baru memutuskan pengunduran dirinya itu menunggu momentum yang tepat. Hal itu karena ada beberapa alasan kenapa harus menunggu momentum tepat.
Diantara momentum tepat itu kata mahfud, surat pengunduran diri harus diserahkan secara langsung kepada Presiden Jokowi. Hal itu kata Mahfud karena alasan sebuah etika.
Selama ini kata Mahfud, dia diangkat dan dipercaya mengemban tugas di kabinet karena nilai-nilai kepercayaan dan penghormatan dari Presiden. Begitupun ketika mengundurkan diri, maka Ia harus mundur secara baik dan beretika.
” Surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu dengan Presiden,” ujarnya.
” Kenapa saya harus mengambil momentum, penting utnuk menyampaikan langsung kepada bapak Presiden karena saya dulu diangkat dengan penuh kehormatan dan kepercayaan. Saya dipercaya oleh beliau dengan sungguh-sungguh dan saya percaya juga kepada beliau bahwa beliau menugaskan saya sehingga saya bekerja dengan hati-hati dan insyaa Allah baik selama 4 tahun setengah terakhir ini,” ujarnya.
” Nah oleh sebab itu karena kami diberi tugas dan menerima tugas dengan saling menghormati, maka saya tidak akan tinggal gelanggang colong playu. Saya akan pamit baik-baik dan saya akan sampaikan surat ini begitu saya diterima jadwal oleh presiden,” tambahnya.
” Kenapa kami sekali lagi bersikap tidak boleh tinggal gelanggalng colong playu? yaitu karena etika. Etika itu adalah ekspresi dari moral, etika itu adalah ekspresi dari kejujuran, etika itu adalah ekspresi dari penghayatan keagamaan dan kesantunan budaya. Makanya saya tidak akan mengatakan apa-apa sebelum saya bertemu presiden,” tegasnya.