GARUT – Ibu Warung di sekitar Universitas Garut (Uniga), Bi Iyam, menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kenaikan harga beras dan telur yang terjadi belakangan ini. Dalam wawancara yang dilakukan di warungnya pada Selasa 30 Januari 2024, ia mengungkapkan adanya perubahan signifikan dalam harga bahan pokok tersebut.
“Dari mulai 12 ribu sampai 15 ribu untuk harga beras dan telur dari 25 ribu sekarang jadi 27 ribu,” ujar Iyam.
Menurutnya, kenaikan harga tersebut memberikan dampak signifikan pada biaya operasional warungnya. Meskipun ia mencoba untuk tidak mengurangi porsi atau kualitas makanan yang dijual di warungnya, Iyam merasa kesulitan dalam menjaga keuntungan karena kenaikan harga bahan baku.
Baca Juga:Pj Bupati Garut Minta KPU Bisa Menjaga Tahapan Pemilu dengan Sebaik MungkinDiduga Dibacok Anak Tiri, Asep Warga Limbangan Garut Mendapatkan Banyak Jahitan
“Untuk makanannya gak dikurangi sama sekali, biasa aja. Gak naik, dikurangi aja enggak. Cuman mengurangi ke keuntungan,” jelasnya.
Iyam juga menyampaikan keprihatinannya terhadap mahasiswa yang menjadi pelanggan tetapnya.
“Kasian sama mahasiswa kalau ditaikin yang punya uang pas-pasan, ya udah biarlah yang penting ada buat makan,” ujanya.
“Padahal mah kesal sih klo udah naik, mah susah turun,” tambahnya lagi.(shofi)