GARUT – PJ Bupati Garut Barnas Adjidin, menyampaikan bela sungkawa kepada korban tertabrak kereta api di Kampung Sukarame, Kelurahan Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu (24/01). Korban meninggal dunia akibat tertabrak Kereta Api Papandayan yang baru saja diluncurkan pada hari itu, sekitar pukul 11.45 WIB.
“Saya turut berduka atas korban yang meninggal dunia akibat tertabrak KA Papandayan yang baru saja diluncurkan,” ucap Barnas.
Ia menekankan bahwa kejadian tersebut merupakan suatu kecelakaan, bukan sesuatu yang disengaja.
Baca Juga:Pj Bupati Garut: Kereta Api Harus Bisa Dinikmati Masyarakat: Angkat Potensi WisataMenteri ATR Siap Bantu PT KAI Terkait Wilayah yang Belum Bersertifikat
Barnas juga mengatakan bahwa kereta api itu sendiri dianggap lebih aman, dan risiko yang lebih tinggi justru dialami oleh mereka yang tidak berada di dalamnya.
“Saya yakin kereta itu sendiri jauh lebih aman, justru yang lebih berisiko adalah orang yang tidak sedang dalam kereta yang kemungkinan bisa tertabrak seperti itu,” tambahnya.
Dalam suasana prihatin, Barnas mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada ketika melintas di sekitar rel kereta api.
“Ini mudah-mudahan jadi pelajaran untuk kita semua yang akan melintas ke rel kereta api, baik itu yang berkendara maupun tidak, untuk tetap berhati-hati dan waspada akan musibah yang bisa kapan saja menimpa kita,” ungkapnya.
Kejadian ini menyisakan kesedihan mendalam di tengah perayaan peluncuran Kereta Api Papandayan. Pemerintah dan masyarakat turut berduka cita atas kehilangan nyawa dalam insiden tragis ini.
Kejadian ini adalah untuk merenungi kembali pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam kehidupan sehari-hari, terutama di sekitar jalur kereta api. Semua pihak diharapkan bersatu untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(Taufik)