RADAR GARUT- Berikut Siswa Kelas 5 SD di Banyuwangi Diduga Bunuh Diri Akibat Pengaruh Konten Media Sosial, simak lebih detail informasinya yang ada dibawah ini ya.
Polisi terus mendalami kasus bunuh diri seorang siswa kelas 5 SD di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Korban, berinisial EF (11), ditemukan tewas tergantung di dalam kandang sapi. Pihak kepolisian menyelidiki kemungkinan pengaruh konten media sosial yang tidak pantas bagi usia korban.
Baca Juga:Oknum Perguruan Silat Terlibat Pengeroyokan di Tuban, Korban Laporkan Kejadian ke PolresAnies Baswedan Berikan Skor 11 dari 10 untuk Performa Muhaimin Iskandar dalam Debat Cawapres
Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan, menyatakan bahwa dari keterangan keluarga, sebelum kejadian, korban tidak menunjukkan gejala yang mencurigakan.
Namun, setelah memeriksa handphone korban, polisi menemukan bahwa EF sering menonton konten di YouTube yang tidak sesuai dengan usianya, seperti cerita tentang menaklukkan iblis terkuat.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, menjelaskan bahwa jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Blambangan.
Meskipun awalnya paman korban menolak autopsi, orang tua korban menghendaki prosedur tersebut dilakukan.
“Jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Blambangan. Saat ini kita terbitkan Laporan Polisi (LP) dan menunggu proses administrasi pelaksanaan autopsi,” kata Vega.
Hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan selain jeratan di leher. Namun, polisi menunggu hasil resmi autopsi untuk mengonfirmasi penyebab kematian.
Sebelumnya, korban pertama kali ditemukan oleh ayah angkat dan pamannya di dalam kandang sapi pada pukul 05.00 WIB.
Baca Juga:Penganiayaan terhadap Relawan Capres 03 Ganjar-Mahfud di Boyolali Memicu Kontroversi di Media SosialWajib Tahu! Manfaat Kesehatan Labu Siam, Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Kedua saksi menemukan tubuh korban tergantung dan segera melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.
Kasus ini menyoroti peran media sosial dan kontennya terhadap anak-anak, menekankan perlunya pengawasan dan pembatasan akses terhadap materi yang tidak sesuai untuk usia mereka.