GARUT – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut Fahmi Rezatya Suratman hadiri kegiatan Informasi dan Edukasi P4GN melalui Talkshow Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut. kegiatan itu bertema ‘Bersinergi dalam Upaya mencegah, melindungi dan menyelamatkan Indonesia dari segala bentuk peredaran dan penyalahgunaan narkotika’.
Bertempat di aula Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKOMINFO) Universitas Garut (UNIGA), kegiatan digelar Senin (22/1). Kegiatan tersebut dihadiri juga Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Garut, Forkopimda Garut, dan para Kepala Sekolah se-Kabupaten Garut.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala BNNK Garut AKBP Deni Yusdanial menyampaikan arahannya bahwa kegiatan ini untuk menguatkan institusi sebagai Ikhtiar Bersama dalam upaya mencegah, melindungi, dan menyelamatkan Indonesia dari ancaman narkotika.
Baca Juga:Kanwil Kemenkumham Jabar gelar Bakti Sosial Pengentasan Stunting di BandungKakanwil Kemenkumham Jabar hadiri Acara Demi Indonesia Cerdas Memilih bersama Menkominfo dan PJ Gubernur
Para peserta pun diberikan materi tentang antisipasi perkembangan Synthetic Cannabinoid, Synthetic Cathinone, Synthetic Opiat, dan Mitragyna Speciosa juga upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Garut.
Materi lainnya yang disampaikan adalah pengembangan topik anti narkotika dan prekursor Narkotika ke dalam salah satu materi pada seluruh lembaga pendidikan, pelatihan pegawai ASN, dan swasta serta pendidikan kedinasan.
Terkait kegiatan tersebut, Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut Fahmi Rezatya Suratman mengatakan bahwa untuk mewujudkan Garut Bersih Narkoba perlu dukungan dari seluruh pihak. “Tidak hanya oleh aparat penegak hukum, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia pendidikan,” katanya
Lingkungan pendidikan juga menurutnya sangat penting dalam membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga bijak dan berkomitmen untuk menjaga kebersihan Garut dari ancaman narkoba.
“Narkoba bukan hanya menjadi masalah hukum, melainkan juga menjadi masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, peran seluruh pihak dalam menciptakan pemahaman yang lebih baik, meningkatkan kesadaran, dan memberikan edukasi kepada semuanya tentang bahaya narkoba serta peran mereka dalam mencegah penyalahgunaan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa semua harus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan aman dari dampak negatif narkoba. “Perguruan tinggi sebagai pusat pengetahuan juga dapat menjadi motor penggerak untuk menanamkan nilai-nilai positif dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama.