Ternyata 3 Balita yang Tewas di Satu Kubangan itu Bersaudara

Ternyata 3 Balita yang Tewas di Satu Kubangan itu Bersaudara
Ternyata 3 Balita yang Tewas di Satu Kubangan itu Bersaudara
0 Komentar

RADAR GARUT – Ternyata 3 balita yang tewas di satu kubangan itu bersaudara.

Suasana duka yang menyelimuti rumah kediaman 3 anak di bawah 5 tahun atau (balita) yang tewas usai tenggelam dalam galian tambang pasir (C) di Kabupaten Sukabumi. Ke 3 anak itu ternyata masih bersaudara serta sering bermain bersama di dalam kawasan tambang pasir.

Peristiwa nahas itu terjadi pada hari ini, pada Kamis (11/1/2024) di Kampung Warungwaru RT 01/04 Desa Neglasari, Kec Nyalindung. Ke3  balita itu berinisial anak perempuan MK (4), anak laki-laki inisial MIA (5) serta anak laki-laki inisial MS (4,5).

Baca Juga:Menerjang Braga, Begini Kondisi Banjir Luapan Sungai Cikapundung600 Rumah Warga Terdampak Banjir Bandang Braga

Fatonah (67), selaku nenek korban itu menceritakan peristiwa pilu tersebut. Dia juga menyaksikan langsung pada saat cucunya mengambang di dalam lubang galian itu.

Mulanya, Fatonah dimintai tolong sama oleh ibunya buat melihat cucunya bermain di kawasan tambang pasir. Pada saat itu, cuaca mendung serta sedikit gerimis. Seperti mimpi di siang bolong, Fatonah melihat cucu perempuannya itu sudah mengambang di galian yang dipenuhi air hujan.

“Kaya mimpi. Pagi tadi masih ketemu sekarang sudsh nggak ada. Sering main di sana, tapi belah sini main pasir. Tadi mah kata mamahnya teh ‘umi pang neangken eneng,’ katanya itu di selokan. Eh pas dilihat udah ngambang,” Ungkap Fatonah.

Tanpa tedeng aling, Fatonah juga langsung turun ke dalam kubangan itu. Tak disangka, lubang itu cukup dalam bahkan ia sempat ikut tenggelam.

“Ibu turun langsung mau dirontog, amblas ke bawah, jero ituna teh dalam. Dua meter juga lebih. Ibu juga kelepekan kalau nggak ada ibunya MS ah ibu juga pasti tewas ngambang. Cucu yang satu lagi kerasa di bawah kaki ibu,” Katanya.

Fatonah juga mengatakan, ibu MS teriak meminta pertolongan. Akhirnya beberapa warga berdatangan serta menyelamatkan dia bersama cucunya yang sudah meninggal dunia.

“Ibu MS itu yang teriak-teriak, tolong tolong menjerit jerit jadi orang pada ke bawah nolongin. Kata ibu teh itu di bawah masih ada keinjek tapi di kaki ibu,” katanya.

0 Komentar