RADAR GARUT- PDIP Menduga Adanya Kecurangan, Ungkap Komunikasi Koalisi Ganjar dengan Anies, simak ifoemasinya didalam artikel yang ada disini ya.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengakui bahwa koalisi antara Ganjar Pranowo-Mahfud MD telah membangun komunikasi politik dengan koalisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hasto di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (10/1/2024). Menurut Hasto, komunikasi tersebut dibangun karena kedua koalisi tersebut merasakan adanya potensi kecurangan dalam Pemilu 2024 yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Baca Juga:Viral Staff Indomaret Dapat Hadiah Tiket ke Jepang Gratis, Karena Fasih Bahasa JepangPanduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Pisang Untuk Pemula, Bisa Jadi Peluang Usaha 2024!
“Iya, kami sudah menjalankan komunikasi,” ujar Hasto, menjelaskan bahwa komunikasi tersebut merupakan respons terhadap persepsi bersama akan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024 yang bersifat terstruktur dan masif.
Tim hukum dari pasangan Ganjar-Mahfud dan pasangan Anies-Muhaimin telah terlibat dalam komunikasi ini.
Hasto mengungkapkan bahwa komunikasi politik tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kecurangan yang semakin meluas.
Menurutnya, dalam interaksi tersebut, tim-tim hukum dari kedua pasangan calon merasakan adanya kecenderungan kecurangan yang terorganisir, masif, dan sistematis.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 dalam Pilpres 2024, mengakui bahwa ia telah menjalin komunikasi dengan pasangan Anies-Muhaimin. Pengakuan ini disampaikan oleh Ganjar dalam acara Indonesia Millenial & Gen Z Summit.
Meskipun demikian, Ganjar menegaskan bahwa komunikasi tersebut bukan semata-mata karena kedekatan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), tetapi lebih pada kesamaan pandangan terkait kecurangan dalam Pemilu 2024.
“Itu benar [komunikasi]. Enggak, karena begini, kebetulan Mas Anies, Cak Imin, saya, Pak Mahfud kan Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) semua,” ungkap Ganjar, menggambarkan bahwa komunikasi tersebut dilakukan atas dasar kesamaan persepsi dan kekhawatiran terhadap potensi kecurangan.