Para analis memperkirakan bahwa harga minyak jenis WTI dapat melampaui US$75, sementara Brent bisa mencapai US$80.
Kenaikan harga minyak memunculkan kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi yang dapat mempersulit kebijakan moneter di beberapa negara dan memicu kekhawatiran terhadap perekonomian global.
 Konteks Konflik di Yaman
Konflik di Yaman melibatkan berbagai pihak dengan dinamika geopolitik yang kompleks. Houthi, yang mendominasi bagian utara dan barat Yaman, telah menjadi pihak yang sering disalahkan atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Baca Juga:Tragis, Siswi SMK di Kebumen Meninggal Akibat Tertimpa Baliho Caleg saat Kecelakaan TunggalGrup Band NDX A.K.A Hentikan Konser di Bali Akibat Teriakan Politis dari Penonton
Serangan Houthi di Laut Merah disinyalir sebagai protes terhadap serangan Israel ke Jalur Gaza. Kelompok ini telah menyatakan niatnya untuk menargetkan kapal-kapal terkait Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Konflik di Laut Merah telah merugikan lalu lintas perdagangan internasional, menyebabkan peningkatan waktu perjalanan dan biaya pengiriman barang.
Institut Ekonomi Dunia Kiel Jerman melaporkan bahwa sekitar 200.000 kontainer diangkut melalui Laut Merah setiap hari, namun jumlah ini menurun akibat ketegangan di wilayah tersebut.
Kondisi ini menunjukkan eskalasi konflik di Timur Tengah dan berdampak pada stabilitas dan keamanan regional. Komunitas internasional terus memantau perkembangan situasi yang semakin rumit ini.